halaman7.com – Banda Aceh: Bertepatan dengan malam 17 Ramadhan 1445 H, sejumlah instansi baik pemerintah, TNI/Polri serta masyarakat memperingati Nuzulul Quran, pada Rabu-Kamis 27-28 Maret 2024, di berbagai tempat di Aceh.
Polda Aceh
Harus dipahami bersama, Al-Qur’an diturunkan bukan hanya sebagai panduan ibadah. Tetapi juga pedoman hidup yang mencakup berbagai aspek dalam kehidupan, seperti aspek sosial, ekonomi, politik, dan ilmu pengetahuan.
Nuzulul Qur’an atau turunnya kitab suci umat muslim adalah momen yang sangat penting dalam sejarah Islam. Karenanya, jangan jadikan peringatan ini sebatas seremonial, melainkan kesempatan bagi untuk merenung tentang turunnya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia.
“Kita juga memiliki kewajiban untuk memahami, mengamalkan, dan menyebarkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” kata Wakapolda Aceh, Brigjen Armia Fahmi, saat membacakan sambutan Kapolda Aceh, pada peringatan Nuzulul Qur’an 1445 hijriah di Masjid Babut Taqwa Polda Aceh, Kamis, 28 Maret 2024.
PTPN 1 Regional 6
“Al-Qur’an bukan hanya sekadar kumpulan kata-kata, tetapi pedoman hidup bagi setiap insan. Di dalamnya terkandung petunjuk untuk kehidupan yang sejahtera dan harmonis,” ujar Said.
Masjid Agung Darul Falah
Masih dari Langsa, Pemerintah Kota (Pemko) setempat menggelar tausiah akbar memperingati malam Nuzul Qur’an 1445 Hijriyah/2024 Masehi di Masjid Agung Darul Falah Kota Langsa, Rabu 27 Maret 2024, malam. Penceramah dipercayakan kepada, Abana Murdani Muhammad, Pimpinan Dayah Futuhul Mu’arif Al-Azziziyah.
Pj Walikota Langsa, melalui Plt Kadis Syariah Islam, Tgk Fauzaruddin mengatakan memperingati Nuzulul Quran patut disyukuri. Sebab, ini momen bersejarah ketika wahyu Allah Ta`ala turun pertama kali kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Sebagai umat Islam, Al-Quran adalah sebagai petunjuk dalam setiap langkah hidup. Maka dari itu Nuzulul Quran adalah momen yang memberi kesempatan untuk merenungkan betapa besar dan mendalamnya kearifan yang terkandung dalam Al-Quran.
Abana Murdani Muhammad dalam tausiahnya menyampaikan Nuzulul Qur’an adalah peristiwa awal turunnya Al-Qur’an dari lauhul mahfudz ke baitul izzah atau langit dunia dari baitul izzah barulah turun ke bumi, kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril di Gua Hira, Jabal Nur, pada bulan Ramadhan.
Al Qur’an adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW dan Ilmu yang terkandung dalam Al Qur’an. Secara singkat dapat dikatakan sudah lengkap mencakup hal hablum minallah dan hablum minannas dan ini memang murni dari Allah SWT.
Abana menambahkan, pada masa itu, Al Qur’an turun di tengah-tengah kaum kafir yang sangat ahli sastra bahasa. Mereka meragukan kemukjizatannya yang mana Al Qur’an ini dikatakan hanyalah karangan Nabi Muhammad SAW semata.
Kemudian, menjawab keraguan itu Allah SWT menantang bagi siapa saja yang meragukan Al Qur’an untuk membuat tandingan yang serupa dengannya. Dijelaskan dalam Al Qur’an, Surat Al Baqarah ayat 23 dan 24, yang dalam artinya:
“Dan jika kamu meragukan (Alquran) yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.” (Al Baqarah ayat 23).
“Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan (pasti) tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (Al Baqarah ayat 24).[ril | Antoedy]