12 Warga Berstatus ODP Ditemukan di Langsa

halaman7.com – Langsa: Kasus virus Corona semakin menyebar kemana saja. Dimana, saat ini ada 12 warga Kota Langsa yang dinyatakan berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan sekarang sedang menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona (Covid-19) Kota Langsa, Yanis Prianto mengatakan, sesuai data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Langsa, sudah 12 warga berstatus ODP.

Terdapatnya 12 ODP ini, pertama terdeteksi pada Selasa 24 Maret 2020. Dimana, ditemukan enam orang yang berstatus ODP. Keenam warga tersebut, baru kembali ke Langsa dari perjalanan di Medan, Jakarta dan Malaysia.

“Mereka (keenam warga-red) masuk dalam kriteria ODP,” ujar Yanis, Rabu 25 Maret 2020 malam.

Kemudian, lanjut Yanis, pada Rabu 25 Maret 2020 sekitar pukul 15.00 WIB data dari Dinkes setempat, kembali mendapatkan laporan warga yang berstatus ODP bertambah enam lagi. Hingga, total semuanya menjadi 12 warga berstatus ODP.

Keenam warga yang berstatus ODP yang bertambah ini memiliki perjalanan ke Besitang dan Semarang. Namun, penambahan jumlah ODP ini bukan kasus baru, tapi karena kesadaran dari masyarakat yang baru melaporkan kepada petugas kesehatan menyebutkan keluarganya pernah melakukan perjalanan ke luar daerah.

Kendati demikian, ke 12 warga yang berstatus ODP ini selama menjalani karantina di rumah masing-masing,  tetap mendapat pengawasan dari Dinkes dan Puskesmas setempat. Bila nantinya selama 14 hari kondisi kesehatan warga itu semakin menurun, maka pihaknya akan langsung mengambil tindakan untuk merujuk ke rumah sakit yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat.

“Saya ucapkan terimakasih kepada masyarakat Kota Langsa yang telah berinisiatif melaporkan keluarganya yang pernah melakukan perjalanan ke luar daerah, sehingga pemerintah melalui dinas terkait bisa terus melakukan pemantauan,” ucapnya.

Baca Juga  Remaja Langsa Ditipu Dua Pria

Diharapkan, kepada masyarakat yang pernah berpergin ke luar daerah, agar segera melaporkan ke Dinkes ataupun Pusekesmas setempat dan masyarakat agar tidak panik tapi tetap waspada serta mematuhi imbauan dari pemerintah setempat.[habib/red 01]

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *