Mitha Bongkar Karakteristik Wartawan Aceh

WAJAH terlihat imut, terbalut hijab yang menutup auratnya. Tampil sederhana penuh kesopanan dan tata kerama yang terasa sangat mengakar dari didikan orang tuanya

“Saya Mitha, mahasiswa Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala,” begitulah cara sosok mungil ini memperkenalkandiri saat bertandang ke Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh.

Mahasiswi asal Drien Rampak, Aceh Barat yang memiliki nama Mitha Adisty Putri ini datang ke PWI Aceh untuk minta izin melakukan penelitian tentang kondisi psikologi wartawan khususnya anggota PWI Aceh di seluruh Aceh.

Penelitian ini dilakukan sebagai penyelesaian tugas akhir untuk mendapatkan gelar strata 1 (S1) pada jurusan Psikologi, Fakultas Kedokteran, Unsyiah.

Mitha mengaku tertarik untuk melakukan penelitian tentang wartawan di Aceh secara umum, namun dosen pembimbingnya, Dr Marty Mawarpury, MPsi, Psikolog mengarahkannya untuk fokus pada wartawan anggota PWI Aceh saja.

“Saya minta seluruh nama dan media serta no kontak wartawan anggota PWI untuk bisa dihubungi,” ujarnya kepada Rone, Kepala Sekretariat PWI Aceh.

“Kalau seluruhnya banyak sekali, apa tidak sebagian saja untuk sampel,” ujar Rone.

“Semuanya aja Bang, saya pernah lihat di internet jumlahnya 300an. Saya mau teliti dan mengirimkan kuisioner ke semuanya. Bila bisa bertemu Alhamdulillah, tapi bila tidak, saya kirim kuisioner,” ujarnya.

Mitha Adisty Putri. Foto dok pribadi
Mitha Adisty Putri. Foto dok pribadi

Begitulah semangat yang diperlihatkan anak ke dua dari tiga bersaudara ini. Tekad yang besar itu bukanlah isapan jempol belaka.

Buktinya, setelah mendapatkan data anggota PWI, Ia pun bergrilya dari satu media ke media lain yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar.

Sambil pulang kampung ke Aceh Barat Iapun mengumpulkan data di sana dari wartawan yang berada di wilayah daerah kelahirannya. Sedangkan yang tak bisa dijumpai kuisioner tersebut di kirim via pos atau email. Namun terlebih dahulu menghubungi via telepon seluler kepada ketua atau sekretaris PWI kabupaten/kota yang dituju.

Baca Juga  PWI Aceh 'Agak Laen'

Semangat juangnya yang tak kenal menyerahkan ini bisa jadi dari didikan kedua orangtuanya. Sisi, begitu panggilan akravnya, merupakan anak dari bapak yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan dan ibu seorang guru di kampung halamannya.

Lulusan MIN Drien Rampak ini mengaku ia memilih wartawan sebagai objek penelitian, karena melihat kehidupan wartawan yang tak kenal waktu dan tempat dalam menggali sumber berita. Terkadang di tengah bencana, dalam kerumunan aksi demo dan berbagai kondisi sulit lainnya.

Mitha Adisty Putri bersama teman kampusnya di jurusan Psikologi. Foto dok pribadi
Mitha Adisty Putri bersama teman kampusnya di jurusan Psikologi. Foto dok pribadi

“Dalam kondisi sulit sekalipun, rasanya wartawan bisa bertahan hidup. Mengapa mereka bisa surve. Inilah yang membuat keinginan saya lebih besar untuk buat penelitian,” beber alumni MTsS Harapan Bangsa Meulaboh ini.

Relawan Gempa Lombok ini, melihat ada Fenomena “aneh” pada wartawan. Meskipun terlihat penuh tekanan dan kondisi yang terkadang tidak “sehat” namun wartawan tetap bisa menghasilkan karya jurnalistik secara profesional.

“Karakteristik wartawan itu yang terkadang banyak tidak diketahui orang, termasuk saya. Makanya diharapkan hasil penelitian ini bisa semakin membuka banyak mata tetang wartawan,” tutup Sisi yang juga alumni SMAN 1 Meulaboh dan pernah mengikuti pertukaran mahasiswa ke Universitas Airlangga pada 2018 silam.

Informasi terakhir, gadis hitam manis ini akan menjalani sidang skripsinya. Kita doakan semoga lulus dengan nilai terbaik A+[halaman7.com | Iranda Novandi]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *