halaman7.com – Gayo Lues: Tim Penggerak PKK Gayo Lues terus melakukan berbagai upaya dan terobosan. Guna membantu masyarakat setempat dalam menghadapi dampak wabah Covid-19 ini.
Ketua TP PKK Gayo Lues, Hartati Amru mengungkapkan, beberapa kegiatan yang telah berjalan itu tersentuh sampai ke pelosok desa.
Kegitaan itu diantaranya sosialisasi ketengah-tengah masyarakat yang ada di desa. Agar bila keluar rumah untuk memakai masker, hindari perkumpulan atau tempat keramaian.
Ada juga pembagikan Sembako. Berupa beras, telor, mie instan, minyak goren dan gula. Tanpa diduga kehadiran pengurus PKK ini, mendapat sambutan yang sangat antusias. Bahkan ada yang merasa terharu sampai meneteskan air mata.
Hal ini kemungkinan, sekarang ini ekonomi masyarakat sedikit sulit. Juga memprihatikan akibat wabah virus Corona. Meskipun TP PKK tetap meminta masyarakat. Jika tanpa ada kepentingan lebih baik warga berdiam di rumah saja.
“Baru-baru ini masker kita bagikan sekitar 2.000 bagi masyarakat yang belum memiliki. Khususnya, pengguna kendaraan roda 2, roda 3 maupun roda 4,” ujar Ketua TP PKK Gayo Lues Hartarti dalam temu pers di Media Center Gugus Covid-19 setempat baru-baru ini.
Bekerjasama dengan Tim Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga dilalukan sosialisasi melalui radio. Dengab mengharap seluruh warga masyarakat sering-sering mencuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan. Sehingga bisa terjauhkan dari ancaman wabah virus Corona.
“Ada juga program PKK yang belum terlaksana. Kita masih melakukan penggalangan pengumpulan. Nanti setelah memadai kami akan beri bantuan bagi anak yatim dan piatu,” ujar Hartati.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Suhaidi menambahkan, saat ini masih kurang kesadaran masyarakat. Mungkin sedikit merasa berat menggunakan masker bila keluar rumah.
Jumlah penduduk Kabupaten Gayo sekarang ini telah mencapai 100.000 jiwa. Sedangkan masker yang ada dibagikan sebanyak 40.000.
Mungkin nanti jika sudah 100.000 masker yang dibagikan untuk masyarakat. Kemungkinan nanti tidak ada lagi masyarakat yang keluar rumah tanpa menggunakan masker.
“Bila juga masih ada tak pakai masker, kita panggil kepala desa. Agar kepala desa menyampaikan untuk warganya ikuti anjuran pemerintah daerah. Bila bepergian menggunakan masker sebagai alat pelindung diri (APD),” ujar Suhaidi.
Kepala Bandan Pemberdayaan Perempuan, Yulidar SE menambahkan, pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan program ketengah-tengah masyarakat. Seperti menjaga jarak, hindari perkumpulan.
“Kita berharapan dan berdoa tentunya. Agar wabah Covid-19 bisa segera hilang dan masyarakat yang telah terjangkit wabah virus Corona. Jangan bertambah lagi ke depan di negeri yang berjulukan seribu bukit, seribu hafizd ini,” pungkas Yulidar.[Kasimsyah | red 01]