halaman7.com – Jakarta: Sampai 15 Mei 2020, Ikatan Musara Gayo Jabodetabek, sudah menerima zakat, infak, dan sadakah, sebesar Rp32.810.000.
“Alhamdulillah, terjadi peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan tahun lalu. Padahal, situasi kita lagi pandemi Corona. Tahun lalu, penerimaan ZIS Musara Gayo sebesar Rp10,3 juta. Tahun ini, sementara, sudah Rp32,8 juta,” kata Yusradi Usman al-Gayoni, Sekretaris Panitia ZIS Musara Gayo yang sekaligus Sekretaris Umum Ikatan Musara Gayo Jabodetabek, Bogor, Sabtu 16 Mei 2020.
Peningkatan ini, ungkapnya, tidak terlepas dari sosialisasi masif panitia dan pengurus. Padahal, yang menyerahkan baru 60 kepala keluarga (KK). Total yang ber-ZIS, 149 orang. Ini baru angka sementara. Karena, baru akan ditutup, lusa.
Yusradi, melihat, potensi ZIS masyarakat Gayo di Jabodetabek, sangat besar. Katakanlah, ada 10 ribu orang Gayo di Jabodetabek. Dari zakat fitrah saja, sudah Rp135 juta. Itu baru dari zakat fitrah. Kisaran zakat fitrah Rp35.000 – Rp50.000. Belum fidyah, zakat mal, infak, dan sadakah.
“50% dari Ro135 juta, sudah Rp175 juta. 25%-nya saja, sudah Ro87,5 juta. Sementara, yang ber-ZIS, baru 149 orang,” katanya.
Potensinya, sambungnya, masih sangat besar. Karena, baru 149 orang, pun ZIS yang masuk sudah Rp32.8 juta. Tentu, angka 149 ini sangat kecil dibandingkan jumlah orang Gayo di Jabodetabek.
Dikatakan, ke depannya, sosialisasi, pemahaman, dan kesadaran kolektif ini yang akan terus ditingkatkan. Tanggung sosial ke lingkungan tetap jalan. Sementara itu, tanggung jawab personal sebagai orang Gayo juga tetap berjalan.
“Kalau bukan kita lagi yang membantu orang Gayo, siapa lagi? Apalagi, dalam situasi pandemi Corona sekarang. Tinggal, teknisnya yang dibijaki. Kalau cuma dua orang dalam satu rumah (suami-istri), misalnya, satu berzakat fitrah ke masjid/lingkungan kita. Satu lagi, ke Musara Gayo. Semuanya jalan. Jadi, semakin banyak warga Gayo Jabodetabek yang terbantu,” tuturnya.[ril | red 01]