Guru Besar UIN Ar-raniry Sumbang Buku ke Ruman

halaman7.comBanda Aceh: Guru Besar Psikologi UIN Ar-Raniry, Prof Eka Srimulyani PhD menyumbang buku terbarunya untuk Lembaga Pendidikan dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Rumah Baca Aneuk Nanggroe (Ruman) Aceh.

Buku berjudul “Berjuang untuk Seimbang” itu diterima langsung pendiri Ruman Aceh, Ahmad Arif di ruang pustaka lebaga tersebut di Gampong Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh, Jumat 3 Juli 2020.

Arif menuturkan, sejak bulan lalu, Prof Eka telah mengungkap niatnya menyumbangkan karya terbarunya kepada Ruman Aceh yang baru diluncurkan secara virtual pada Sabtu 27 Juni 2020.

“Prof Eka mengungkapkan niatnya tersebut sejak sebulan lalu, saat masih dalam proses cetak. Alhamdulillah, terima kasih banyak buat Bu Eka. Insya Allah sangat bermanfaat bagi pembacanya,” ujar Arif.

Prof Eka, yang hampir 1 jam berada di Ruman Aceh sempat mendiskusikan beberapa poin penting dari isi buku bergenre motivasi itu sembari menikmati teh panas dan beberapa potong kue.

Realita institusi keluarga di Aceh menjadi sorotan utama diskusi, di samping beberapa hal terkait fakta pendidikan dan sosial. Bahwa, institusi keluarga di Aceh saat ini sedang berada pada kondisi tidak baik.

“Tingginya tingkat perceraian dan kekerasan dalam rumah tanggal menjadi pemuncaknya,” imbuh Arif.

Prof Eka mengatakan “Berjuang untuk Seimbang” merupakan buku pertamanya dalam bahasa Indonesia. Buku ini bukanlah biografi atau otobiografi. Melainkan, catatan reflektif sederhananya dalam berjuang mewujudkan keseimbangan nilai antara keluarga dan kerja.

“Masyarakat kita cenderung mendikotomi. Jika perempuan bekerja, berarti keluarga dikalahkan. Sebaliknya juga begitu. Nah, kami berusaha menyimbangkannya. Bahwa, perempuan bisa sukses di rumah dan di kantor,” ujar ibu 2 anak ini yang menjadi guru besar pada usia 37 tahun.

Baca Juga  OJK Dukung Pengembangan Ekonomi Syariah di Aceh

Bukunya itu, ujar Prof Eka, berusaha menghadirkan potret perempuan yang berpendidikan tinggi, sukses di dunia akademik, terlibat dalam gerakan sosial, pegiat pemberdayaan masyarakat pada satu sisi dan menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis pada sisi lainnya.

Bagi Prof Eka, hal tersebut bukanlah suatu yang mustahil, walaupun juga bukan suatu yang mudah. Diharapkan, semakin banyak yang berupaya menyeimbangkan nilai keluarga dan kerja. Agar hadir bahagia dan keharmonian lembaga keluarga bukan suatu utopia.

“Buat Ruman Aceh, teruslah berbuat dan menjadi bermanfaat,” pungkas mantan Dekan Psikologi UIN Ar-Raniry ini.[ril | red 01]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *