halaman7.com – Langsa: Forum Pembela Rakyat Miskin (FPRM) Aceh, mempertanyakan sumber dana pembuatan stiker minyak subsidi kepada Pemerintah Aceh atau Plt Gubernur Aceh.
“Kita heran kenapa mesti di Aceh dibuat stiker untuk ditempekan di mobil bagi pembeli minyak premium dan solar. Karena di daerah lain di Indonesia tidak ada. Kita pertanyakan berapa dana yang digelontorkan Pemerintah Aceh untuk membuat stiker tersebut,” ujar Ketua FPRM Aceh, Nasruddin, Jumat 28 Agustus 2020.
Menurutnya, dengan ditempelkan stiker bagi mobil yang membeli premium dan solar di Aceh terkesan seperti mengkotak-kotakan rakyat saja. Karena di daerah lain tidak ada penempelan stiker bahan bakar minyak (BBM), kenapa di Aceh ada?.
Karenanya, FPRM mempertanyakan kepada Pemerintah Aceh atau Plt gubernur Aceh, agar dapat memberikan penjelasan berapa besar anggaran pembuatan stiker dimaksud.
Sponsor Stiker
Selain itu, Nasruddin juga mempertanyakan siapa sponsor penggunaan stiker. Sehingga hanya di Aceh saja yang diterapkan bagi mobil yang membeli premium dan solar harus menempelkan stiker saat mengisi BBM stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
“Kita melihat tidak ada kewajaran pun bagi pemilik mobil untuk dipasang stiker. Karena jenis mobilnya kebanyakan bukan mobil mewah,” ujarnya.
Sementara tulisan pada stiker itu “Kenderaan pengguna premium, bukan untuk masyarakat yang pura-pura tidak mampu” dan juga ada tulisan surat edaran gubernur Provinsi Aceh Nomor: 540/9186 Tahun 2020 dengan logo panca cita dan Pertamina BPH Migas.
Diharapkan, kepada Plt gubernur Aceh agar lebih bijak mengeluarkan surat edaran untuk penerapan bagi masyarakat. Karena stiker BBM ini seperti mengkotak-kotakan masyarakat Aceh saja.[habib | red 01]

















