halaman7.com – Banda Aceh: Beredarnya kabarnya hari ini Dewan Kawasan Sabang (DKS) menyerahkan nama-nama managemen baru Bapan Penguasaan Kawasan Bebas Sabang (BPKS) ke DPR Aceh untuk mendapatkan persetujuan.
Adapun nama-nama yang diserahkan Plt Gubernur Aceh sebagai Ketua Dewan Kawasan Sabang (DKS) terdiri dari, Iskandar Zulkarnain sebagai Kepala BPKS dan Teuku Zanuarsyah (Wakil Kepala).
Selain itu nama lainnya sebagai deputi terdiri dari, Abdul Manan (Deputi Logistik), Erwanto (Deputi Komersil), Azwar Husen (Deputi Teknik) dan Zamzami (Deputi Pengawasan)
Masuknya nama-nama managemen baru BPKS Sabang ini kembali mendapat tanggapan dari Usman Lamreueng. Menurut Pemerhati Sosial Politik Kemsyarakatan Aceh ini, kalau kabar ini benar. Ini menunjukan sebuah kemunduran yang dilakukan Plt Gubernur selaku Ketua DKS.
Pasalnya nama-nama yang diberikan tersebut dalam proses rekrutmen, seleksi dan penetapan tidak dilakukan secara terbuka. Seperti yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Namun dianggap gagal setelah satu calon kandidat mengundurkan diri.
“Akhirnya saat itu panitia seleksi mengugurkan semua calon kepala dan wakil kepala. Karena passing gradenya dibawah rata-rata,” ujar Usman, Kamis 6 Agustus 2020.
Dikatakan, setelah gugurnya semua para calon kepala dan wakil kepala pada Maret 2020 lalu. DKS rupanya merekrut dan seleksi secara diam-diam para calon managemen baru BPKS.
INFO Terkait:
- Sarat Kepentingan Politis, Aparat Hukum Diharapkan Ungkap ‘Permainan’ Rekrutmen Managemen Baru BPKS
- Fit and Proper Test secara Diam-diam, Managemen Baru BPKS Tuai Kritik
DKS juga sudah menetapkan nama-nama tersebut (diatas) untuk diajukan ke DPRA untuk mendapatkan persetujuan. Biarpun hal itu banyak dikritik dan disorot berbagai media dan masyarakat.
“Kami sangat menyayangkan proses rekrutmen dan seleksi managemn baru BPKS tidak transparan dan tidak professional,” ujar Akademisi Unaya ini.
Alumni UGM Yogyakarta ini, tidak melihat dari personal para calon managemen baru BPKS, tapi melihat ketidakterbukaan DKS dalam proses rekrutmen. Seleksinya tidak sesuai dengan aturan hukum yang sudah ditetapkan.
Dua Calon
Sebelumnya, tim seleksi calon kepala BPKS Sabang merekomendasi dua nama calon kepada Plt Gubernur Aceh. Masing-masing Ismail Rasyid dan Usman Arifin. Dengan mundurnya alumni Fakultas Ekonomi Unsyiah itu. Hanya tersisa satu nama kandidat yaitu Usman Arifin sebagai calon tunggal kepala BPKS Sabang. Seharusnya ini menjadi pertimbangan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah
Seharusnya DKS mempertimbangkan nama yang telah direkomendasikan anggota DKS (Walikota Sabang, dan Bupati Aceh Besar) dan telah disetujui oleh DPRA. Nama yang telah direkomendasikan tersebut juga telah mengikuti tahapan seleksi Fit and Propertest.
Sekarang harapan ada pada DPRA. Untuk melihat kembali baik secara administrasi atau potensi SDM yang diusulkan DKS. Apakah sudah tepat atau perlu ditinjau ulang proses rekrutmen dan seleksi managemen baru BPKS.[andinova | red 01]

















