Aceh  

BI: Aceh Memiliki Kakayaan Melipah, Tapi Masih Bergelut dengan Kemiskinan

halaman7.com Banda Aceh: Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh Zainal Arifin Lubis mengungkapkan, secara umum, Aceh sebenarnya memiliki kekayaan berlimpah. Dari anggaran juga terbesar ke enam di Indonesia dan terbesar di Sumatera.

“Tapi faktanya Aceh masih begelut dengan kemiskinan,” ujar Zainal Arifin saat acara penerimaan penghargaan dari Walikota Banda Aceh Aminullah Usman, Kamis 10 September 2020.

Menurut Kepala BI itu, ditengah keterpurukan Aceh itu masih ada Banda Aceh yang melesat sendiri. Banda Aceh dibawah kepemimpinan Aminullah Usman memiliki indikator ekonomi jauh lebih baik. Seperti angka kemiskinan dan pengangguran paling sedikit dari daerah-daerah lain.

Banda Aceh melesat sendiri, indikator ekonominya bagus. IPM nya nomor 2 di Indonesia. Angka pengangguran dan kemiskinan kecil sekali. Daerah lain bahkan ada yang mendekati 20 persen.

Dengan adanya Banda Aceh kemudian bisa mereduksi angka kemiskinan Aceh secara umum. Tentunya ini berkat program-program walikota. Tentunya harus didukung bersama.

Zainal yang juga Ketua BMPD Aceh tersebut memastikan akan terus memberi dukungan dan kontribusi. Baik untuk Pemko Banda Aceh maupun untuk Mahirah Muamalah Syariah sebagai lembaga keuangan yang menjalankan sistem nilai-nilai Islam. Dimana memiliki cita-cita mulia, yakni membantu masyarakat ekonomi lemah dan memberangus rentenir.

“Saya yakin, Pak Wali dengan program-program terbaiknya akan terus membawa kemajuan bagi Banda Aceh. Juga bagi Mahirah,” ujar Zainal Arifin Lubis.

Katanya, sebenarnya tanpa dimintapun dirinya harus memberi dukungan dan kontribusi untuk kemajuan daerah. Apalagi untuk Banda Aceh dan walikota yang dinilai terus berupaya keras mewujudkan kemajuan Kota Gemilang. Nanti bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kontribusi Besar

Sementara itu, penghargaan diserahkan Aminullah kepada Zainal Arifin Lubis karena dinilai telah berkontribusi besar. Terhadap hadir dan berkembangnya Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), Mahirah Muamalah Syariah.

Baca Juga  Bom Ikan di Perairan Simeulue, Tiga Kapal asal Sibolga Ditangkap Polisi

Penghargaan tersebut diserahkan walikota di Kantor Lembaga Keuangan milik Pemko Banda Aceh.

Selain dari walikota, Mahirah Muamalah Syariah (MMS) juga memberikan penghargaan pada Zainal Arifin Lubis yang diserahkan Dirut MMS, T Hanansyah.

Aminullah mengatakan penghargaan yang diberikan merupakan bentuk cindera mata dan rasa apresiasi tinggi kepada Kepala BI Perwakilan Aceh. Atas kontribusi dan dedikasinya dalam mendukung Mahirah Muamalah yang juga merupakan lembaga keuangan pertama di Indonesia milik pemerintah daerah.

“Lahirnya MMS ini atas kerja keras kita semua, eksektutif dan legislatif. Kemudian di dukung OJK dan BI. Tanpa Pak Zainal Arifin dan jajaran mungkin MMS tidak akan ada,” kata walikota.

Kegiatan penyerahan penghargaan untuk Kepala BI Perwlilan Aceh ini turut dihadiri Komut LKMS Mahirah yang diwakil M Daud. Dua Dewan Pengawas Syariah Tgk Umar Rafsanjani dan M Nizam. Dirut Operasional Mufied Al Kamal dan jajaran MMS.[ril | red 01]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *