halaman7.com – Jakarta: Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane meminta Polri tidak memberi izin pelaksanaan pertandingan sepak bola Liga 1 dan 2. Alasannya, karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
Neta mengaku khawatir, Liga 1 yang dipusatkan di Yogyakarta bagi enam klub di luar Jawa. Seperti Persiraja Banda Aceh, Barito Putra, Borneo FC, Bali United, PSM Makassar, dan Persipura Jayapura. Jika tetap dilaksanakan, dikhawatirkan akan melahirkan klaster baru Covid-19.
“IPW menilai masalah pandemi Covid-19 adalah faktor utama Polri untuk tidak memberi izin kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI untuk melanjutkan kompetisi Liga 1, yang akan dimulai 1 Oktober serta Home Tournament Liga 2, yang digelar 17 Oktober,” kata Neta di Jakarta, Kamis 24 September 2020.
Sebagaimana dilansir dari telusur.co.id, menurut Neta, ada dua alasan, kenapa Polri tidak memberi izin pelaksanaan Liga Indonesia Baru.
Pertama, inskruksi Presiden Jokowi yang menegaskan, masalah kesehatan dan kemanusian lebih diutamakan, ketimbang masalah ekonomi
Kedua, maklumat Kapolri Jenderal Idham Aziz tentang semboyan “Salus Populi Suprema Lex Esto” yaitu Keselamatan Rakyat Merupakan Hukum Tertinggi”.
Klaster Baru
Sebab itu, apabila Liga 1 dan 2 tetap digelar dikhawatirkan akan banyak melahirkan klaster baru.
“Tentunya ini bertolak belakang pada sikap semua kepala daerah, yang sudah memberi instruksi kepada bawahannya, untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat,” tegas Neta.
Neta menambahkan, apabila LIB dan PSSI tetap bandel menggelar kompetisi, dan melahirkan klaster-klaster baru. Maka lembaga sepak bola dunia seperti FIFA pasti akan mempertimbangkan. Apakah Indonesia masih pantas menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 atau tidak.
“Padahal Piala Dunia U20 itu dijadwalkan pada 20 Mei–14 Juni 2021, diikuti 24 negara,” imbuhnya.
Artinya, apabila Liga 1 dan 2 tetap digulirkan, tidak ada yang menjamin protokol Covid-19 dijalankan oleh masing-masing penyelenggara.
Dikatakan, siapa yang menjamin, suporter tidak datang ke sekitar stadion? Siapa yang menjamin, jika pemain dan ofisial klub yang datang dari luar Yogyakarta, tidak membawa virus Covid-19?
“Indikasi klaster-klaster baru di kota besar, makin mewabah sudah terlihat. Ajang sepak bola, sangat mudah terindikasi pandemi. Karena, masyarakat sepak bola Indonesia, cenderung tidak disiplin, dan sulit diatur,” tukasnya.[red 01]