halaman7.com – Langsa: Wakil Walikota Langsa Dr H Marzuki Hamid MM menziarahi dan melakukan pemugaran makam Tgk H Mahmud Usman Simpang Ulim.
Tgk H Mahmud Usman yang dikenal dengan nama Abu Pucok Alu atau Abu Dirawang. Merupakan tokoh terkemuka yang pernah berjaya dimasanya dan juga dikenal seorang ulama kharismatik di Aceh Timur.
Makam ini berada di dalam komplek Dayah Adabiyah. Dayah tersebut merupakan salah satu lembaga pendidikan berbasiskan agama Islam yang tertua di daerah tersebut. Daya itu didirikannya pada masa itu, yang terletak di Gampong Pucok Alu Sa kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur.
Bagi Marzuki Hamid, sosok Abu Dirawang tidaklah asing karena ia adalah kakeknya.
“Beliau seorang tokoh masyarakat dan ulama yang pernah dimiliki. Baik masyarakat Simpang Ulim dan sekitarnya bahkan Aceh Timur pada masa itu,” katanya, Minggu 27 September 2020.
Semasa hidupnya, kenang wakil walikota Langsa, almarhum termasuk inisiator dalam melahirkan berbagai lembaga Islam di daerah tersebut. Diantaranya menjadi lembaga pendidikan Islam seperti dayah dan madrasah hingga saat ini.
Tak hanya itu beliau termasuk ketua panitia pertama dalam pembangunan masjid raya Baitul Karim Simpang Ulim. Bahkan kala itu beliau pernah menjabat Kepala Jawatan Agama Aceh Timur atau sekarang disebut Kakankemenag.
Marzuki Hamid menambahkan Abu Pucok Alu salah satu murid Abu Hasan Krueng Kale Kuta Raja. Disamping kesibukan mengajar para murid di dayah yang dipimpinnya, ia juga kerap mengisi pengajian untuk para imam Gampong.
Dalam perjalanan hidup Tgk H Mahmud Usman dikaruniai 24 anak. Sementara cucunya pada saat beliau masih hidup memiliki 82 orang cucu.
“Sekarang jumlah anggota keluarga (keturunannya) tentu semakin bertambah,” sebutnya.
Sebab itu, Marzuki Hamid mengajak kepada kerabat, anak dan para cucu yang ditinggal untuk dapat melanjutkan perjuangannya.
“Untuk Anak, cucu dan keturunannya dapat melanjutkan perjuangan beliau terutama dalam bidang keagamaan dan sosial,” pintanya.
Sebelumnya Marzuki Hamid bersama masyarakat setempat bergotong royong. Membersihkan pekarangan Dayah Adabiyah serta makam ulama Tgk H Mahmud Usman yang lahir pada 1897 dan meninggal di 1980 silam.[habib | red 01]