halaman7.com – Bandung: Seluruh alumni Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial – Politeknik Kesejahteraan Sosial (STKS-Poltekesos ) Bandung agar mampu menjawab persoalan persoalan sosial di masyarakat.
“Alumni STKS-Poltekesos harus mampu membaca isu terkini dan menangkap persoalan yang terjadi di masyarakat secara cepat,” demikian harapan Ketua Umum IKA STKS-Poltekesos Bandung periode 2019-2023, Pepen Nazaruddin dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Alumni STKS Poltekesos Bandung dan Pelantikan DPW IKA STKS Poltekesos Bandung di Mason Pine Hotel, Padalarang Bandung Barat, Minggu 25 Oktober 2020.
Pepen Nazarudin yang saat ini menjabat Direktur Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos berharap masalah-masalah sosial dapat cepat ditangani.
“Nanti, program-program kita semua harus membumi, harus benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat, bukan jauh panggang daripada api,” sebutnya.
Rakernas dihadiri Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kementerian Sosial, Sekretaris Jenderal IKA STKS-Poltekesos, Pengurus DPP IKA STKS-Poltekesos Bandung, Direktur Poltekesos Bandung, serta para Dewan Pengurus Wilayah (DPW) baik secara daring maupun luring.
Di hadapan para peserta Rakernas, Pepen menyampaikan maksud dari digelarnya Rakernas, dalam rangka menyampaikan program-program kerja. Juga untuk memohon masukan dari para alumni STKS-Poltekesos yang hadir.
Ruang Konsilidasi
“Mari kita jadikan Rakernas ini sebagai ruang konsolidasi bersama demi satu kepentingan kita. Bagaimana IKA STKS-Poltekesos mampu menjawab persoalan masyarakat,” kata Pepen.
Dalam Rakernas itu Ketua Umum IKA STKS-Poltekesos Bandung, Pepen Nazaruddin didampingi Direktur Poltekesos, Marjuki juga melantik DPW IKA STKS-Poltekesos Bandung Periode 2020-2024 untuk lima provinsi. Yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Selain itu, tiga mahasiswa STKS-Poltekesos Bandung berprestasi juga turut diberikan penghargaan. Ketiganya adalah Unggul Yoga Ananta (mahasiswa berprestasi akademik dan pendiri start-up Olah Karsa). Is Khadijah (mahasiswa berprestasi akademik pasca sarjana), dan Salsabilla (juara karate tingkat nasional).[Antoedy]