halaman7.com – Aceh Tamiang: Bupati Aceh Tamiang Mursil mengungkapkan keprihatinannya atas minimnya kesadaran masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan (Prokes) selama pandemi Covid-19 ini.
Kondisi ini terlihat banyaknya masyarakat yang saat ini kerap mengadakan acara hajatan seperti resepsi pernikahan dan lainnya.
Keprihatinan itu diungkapkan Bupati dihadapan Forkopimcam Manyak Payed, para Datok Penghulu dan para kader kampung saat membuka kegiatan Advokasi dan Sosialisasi Posbindu PTM (Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) dalam Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang yang digelar Dinas Kesehatan Aceh Tamiang, di Gedung Serba Guna Manyak Payed, Rabu 21 Oktober 2020.
Dihadapan para datok dan para kader kampung, Bupati mengimbau, agar dapat mengkoordinir masyarakat yang mengadakan pesta.
Virus ini jelas tidak terlihat dan saat ini pesta di tengah masyarakat sudah tidak terkendali lagi. Tidak mematuhi protokol kesehatan. Maka nanti kegiatan hajatan sementara waktu akan kita berhentikan dahulu,” ingat Mursil seraya mengatakan dengan minimnya kesadaran masyarakat, Aceh Tamiang kembali masuk dalam zona merah.
INFO Aceh Tamiang:
Bertambah Parah
Pemerintah telah membuat berbagai upaya mulai dari imbauan selebaran, razia, dan imbauan lainnya. Tapi karena kesadaran yang kurang malah menjadikan keadaan bertambah parah. Bukan makin tuntas padahal anggaran yang dikeluarkan Pemerintah cukup besar untuk mencegah virus ini.
Secara ilmu kesehatan, virus ini sama dengan virus lainnya. Namun yang membuat ia berbahaya ialah virus ini menyerang paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernapas dan mengakibatkan kematian.
“Mari sama-sama kita jaga, sebelum ada anggota keluarga kita terkena Virus Covid-19. Karena mencegah lebih baik dari pada mengobati,” ujarnya
Monitoring
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Ibnu Aziz, menjelaskan bahwa Posbindu PTM ialah kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor resiko PTM terintegrasi (Penyakit jantung, diabetes, penyakit paru, asma dan kanker) serta gangguan akibat kecelakaan dan tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola masyarakat melalui pembinaan terpadu.
Ia memaparkan dari data Kementrian Kesehatan, penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, diabetes, penyakit paru, asma, dan kanker dan penyakit dalam lainnya penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Sedangkan dari data BPJS Kesehatan penyakit tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar dikeluarkan oleh Pemerintah.
“Karenanya perlu adanya kader ditingkat Kampung bahkan Dusun untuk dapat berpartisipasi,” harapnya.
Kegiatan ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis Posbindu Kit kepada Datok Penghulu Perkebunan Sungai Iyu, Datok Penghulu Lubuk Damar, Datok Penghulu Kampung Suka Ramai dan Datok Penghulu Kampung Pahlawan.
Penyerahan itu langsung dilakukan Bupati Aceh Tamiang didampingi Kepala Dinas Kesehatan dan Camat Manyak Payed.[Antoedy]