halaman7.com – Langsa: Ratusan mahasiswa Universitas Samudera (Unsam) dan IAIN Cot Kala Langsa menggeruduk DPRK Langsa dengan menggelar demo menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, Kamis 8 Oktober 2020.
Ratusan massa mahasiswa ini melakukan longmarch dari kampus mereka di Meurandeh dengan berjalan kaki.
Dalam aksinya, ribuan mahasiswa ini menyuarakan petisi meminta DPRK Langsa untuk menolak tegas UU Cipta Kerja. Mengirim surat penolakan UU Cipta Kerja ke Presiden sebagai pertimbangan dan menerbitkan Perppu Pencabutan UU Cipta Kerja.
Pantauan di lapangan para pendemo mahasiswa IAIN berkumpul di Lapangan Merdeka Langsa, sembari menyampaikan orasinya. Kemudian melakukan lomgmarch menuju ke Bundaran Blang Pase sembari membawa poster.
Selama satu jam lebih menyampaikan orasinya pendemo menuju ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Langsa, yang mendapatkan pengawalan ketat dari personel Polres Langsa.
Sementara pendemo dari mahasiswa Unsam berkumpul di kampusnya yang berada di Desa Meurandeh. Jelang siang mereka juga berkumpul dengan mahasiswa IAIN Cot Kala di DPRK.
Mereka membawa poster diantaranya bertuliskan “Cukup hatiku yang hancur jangan negeri ku, Saya kemari untuk mencari keadilan”. Pendemo juga menyuarakan yel-yel dan juga menyampaikan orasi secara bergantian.
Dihadapan sejumlah anggota DPRK Langsa, Presiden Mahasiswa (Presma) Unsam, Fendi mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, seharusnya pemerintah dan DPR lebih fokus untuk menangani penyebaran virus ini.
Jangan di tengah pandemi ini, para wakil rakyat lebih mementingkan mengesahkan RUU Cipta Kerja dari pada fokus memutus rantai Covid-19.
Dikatakan, UU Cipta Kerja ini tidak berpihak kepada masyarakat kecil, akan tetapi lebih menguntungkan para penguasa dan pengusaha. Para mahasiswa sangat menyayangkan sikap para anggota dewan. Sebab, UU ini lebih mementingkan para penguasa dan pengusaha. Sedangkan rakyat menjadi budak di negeri sendiri.
INFO Terkait:
1×24 Jam
“Kami meminta kepada pimpinan DPRK Langsa untuk segera merespon tuntutan kami dalam waktu 1 X 24 Jam,” tegasnya lagi.
Apabila DPRK Langsa tidak mengindahkan tuntutan mahasiswa. Maka mahasiswa akan tetap disini menunggu surat balasan dari DPR RI. Jika juga tidak terindahkan dipastikan mahasiswa akan bertambah dan berlipat ganda.
Selama orasi di halaman kantor dewan itu para pendemo mendapatkan pengawalan dari personel Polres Langsa dan Satpol-PP. Namun, saat masuk waktu salat sejumlah mahasiswa menghelar koran melaksanakan salat zuhur.
“Kami (mahasiswa-red) tetap terus bertahan hingga tuntutan yang disampaikan direalisasi,” seru Koordinator aksi, Ahmad Rizki.[habib |Antoedy]
Respon (1)