halaman7.com – Aceh Tamiang: Bupati Aceh Tamiang Mursil menegaskan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 dan 3 M, mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak adalah langkah penting yang harus terus dilakukan selama pandemi.
“Insya Allah, pada Januari 2021 mendatang, pembelajaran tatap muka akan aktif seperti sediakala. Dengan menerapkan Protokol 3M sesuai dengan arahan Mendikbud RI,” ujar Bupati Mursil, Selasa 8 Desember 2020 di lokasi Wisata Gunung Pandan.
Masih dalam ranah Covid-19, Mursil menerangkan tentang pemberian vaksin Covid-19 yang menjadi momok bagi sebahagian warga Indonesia.
Dijelaskan vaksin sebanyak 1,2 juta yang diberitakan tersebut. Perdana akan diberikan kepada Tenaga Medis, TNI dan Polri terlebih dahulu. Karenanya diminta kepada para Datok Penghulu (Kepala Desa-red) dan Mukim agar menyampaikan kepada warganya bahwa vaksin ini tidak berbahaya.
Penegasan beberapa hal diatas tersebut disampaikan Mursil dalam Rapat Rutin bersama tiga camat, dan puluhan datok penghulu serta mukim dari tiga kecamatan. Masing masing Kejuruan Muda, Manyak Payed dan Kota Kualasimpang.
Lanjut Mursil, dipahami dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia maka vaksin yang ada masih jauh dari mencukupi. Akan tetapi Insya Allah kedepannya kebutuhan vaksin ini akan segera dapat terpenuhi.
Untuk itu masyarakat juga tidak perlu takut dengan vaksin ini. Karena sebelum vaksin ini di distribusikan untuk masyarakat. Terlebih dahulu vaksin tersebut telah melalui berbagai proses pengujian sehingga aman untuk digunakan.
Pembangunan Tertunda
Dalam rapat rutin ini, Bupati Mursil juga menyorot tentang banyaknya pembangunan infrastruktur ditahun ini yang tidak terealisasi akibat Pandemi Covid-19.
“Pandemi ini, mengharuskan Pemerintah Pusat memotong seluruh anggaran yang berkaitan dengan pembangunan yang dialihkan untuk Penanganan dampak Covid-19,” ungkap Mursil.
Meskipun begitu, Mursil tampak tidak tinggal diam dan berbagai cara dilakukan. Agar pembangunan infrastrutur di Bumi Muda Sedia tetap berjalan walaupun merangkak.
Dihadapan para datok, menurut Mursil, saat ini dirinya bersama Wabup tengah fokus menata Kota Kualasimpang. Meski begitu, bukan berarti di wilayah lainnya tidak ingin dibangun.
Mursil berharap masyarakat bisa lebih bersabar. Karena usulan pembangunan baru bisa tertampung di 2022. Sementara ditahun 2021 anggaran pembangunan infrastruktur masih digunakan untuk penanganan Covid-19.
“Kita tahu beberapa kampung jalannya rusak parah terlebih di musim penghujan ini. Untuk itu dikarenakan anggaran pembangunan tidak ada kita cari solusi lainnya. Mungkin bisa dengan anggaran desa untuk mengatasi hal tersebut,” ujarnya.
Dikatakan, Pemdae dalam hal ini siap membantu untuk meminjamkan alat berat yang ada di Dinas PUPR untuk melakukan perbaikan-perbaikan infrastruktur yang rusak.[Antoedy]