Catatan: Aula Wiyatusa’adah
Happy mothers dayyy maa
Selamat hari ibuu seduniaaa
Makasiii banget mama udah mau jaga kaka dari kecil
Udah mau didik kaka keras supaya kaka lebih mandirii
Makasii ma udah ngasih tau hal yg terpenting didunia ini
Udah ngorbanin segalanya buat kaka
Makasii mama udah jadi perempuan yg kuat yg gak pernah ngeluh depan kaka kalau banyak masalah
Kaka bangga sama mama yg selaluu ada kalau kaka perlu
Yang selalu sempatin waktu untuk kaka
Kaka terimaaa kasiiiih banget sama mama
Tanpa perngorbanan mama kaka gk mungkin bisa jadi orang yg kreatif atau pun jadi orang yg mudah ngenal lingkungan
Buat mama semoga mama sehat selalu, dimurahkan rezekiinya, selalu dilindungi Allah dann yang terpenting pesan kaka mama jangan berubah. Tetaplah menjadi mama yg kaka kenal tetap jadi mama yg kaka banggakan
Kaka sama yakka sayangggg mama
Mamalah wanitaa yg paling kuat dihidup kaka
Makasiii ma🙂🥺❤
Ma.. ini hanya kado kecil untuk Mama di Hari Ibu ini. Sebenarnya, tidak mesti di hari ibu ini, kami anak-anak Mama mengucapi selamat hari ibu. Karena, bagi Kaka, tiada hari tanpa Mama dan Mama tetap yang terbaik sepajang masa, tidak mesti hari ini.
Sejarah
Bila melihat kilas balik sejarah. 22 Desember dipilih sebagai Hari Ibu di Indonesia untuk mengenang momentum 22 Desember 1928. Kala pertama kalinya digelar Kongres Perempuan Indonesia.
Gagasan peringatan Hari Ibu ini muncul saat Kongres Perempuan III pada 1938. Tujuan peringatannya adalah memperjuangkan kemerdekaan dan memperbaiki keadaan perempuan Indonesia.
Hadits Nabi
Sebagai seorang Mama, Allah menempatkan mulia di posisi paling mulia. Dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah radhiyallaahu‘anhu. Beliau berkata:“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi menjawab, ‘Ibumu!’.
Orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi kembali menjawab, ‘Ibumu!’. Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam Tafsir Al-Qurthubi, Al-Qadhi Iyadh menyatakan ibu memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan ayah.
Imam Al-Qurthubi menjelaskan, “Hadits tersebut menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu. Harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah.
Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali. Bila hal itu sudah kita mengerti, realitas lain bisa menguatkan pengertian tersebut.
Karena kesulitan dalam menghadapi masa hamil, kesulitan ketika melahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui dan merawat anak. Hanya dialami seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan itu hanya dimiliki seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya.
Terakhir, terima kasih Ma, untuk semua yang telah Mama berikan. Hanya Allah yang bisa membalas semuanya. Kaka hanya bisa berbakti pada Mama.[]
Penulis: Pelajar kelas IX SMP Perisai, Kutacane, Aceh Tenggara