Aceh  

Menag Harus Turun Tangan Evaluasi Kanwil Kemenag Aceh

halaman7.com Banda Aceh: Pengamat politik Aceh Tarmidinsyah Abubakar menilai, Menteri Agama (Menag) harus turun tangan dalam menyelesaikan kisruh yang terjadi di tubuh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh.

Pasalnya, sikap apatis yang diperlihatkan Kakanwil Kemenag Aceh Dr Iqbal sudah semakin memantik kekisruhan yang parah. Bahkan, selevel Kakanwil sudah berani melawan perintah seorang menteri yang menjadi atasannya.

“Surat Mentari Agama yang membatalkan pelantikan pejabat di lingkungan Kanwil dibaikan oleh Kakanwil. Sama saja bentuk perlawanan pejabat daerah terhadap menteri,” ujar Tarmidinsyah, Jumat 11 Desember 2020 menanggapi kekisruhan di Kanwil Kemenag Aceh saat ini.

Dikatakan, perlunya Mentari turun tangan dalam menangani kisruh di tubuh Kanwil Kemenag Aceh. Agar tidak semakin memunculkan kegaduhan di dalam lembaga negara yang notabene menjadi contoh ummat.

Bukan malah memperlihatkan sikap seorang pimpinan yang ego dengan kebijak-kebijakannya hingga membuat semakin gaduh suasana. Ada orang-orang yang terzalimi dari lebijakan yang semena-mena tersebut.

“Ini harus dibenahi segara. Surat Menpan RB dan Menag, harus dilaksanakan, demi memberi rasa sejuk,” ujar Tarmidinsyah yang disapa Edo ini.

Dikatakan, ia bukan mau ikut campur dalam hal tersebut. Namun masih ada orang yang mau peduli sepertinya, karena ingin melihat Kanwil Kemenag Aceh itu bisa menjadi teladan bagi ummat.

Menurut Edo, seharusnya kekisruhan itu tidak terjadi. Bila Kakanwil melakukannya dan menerapkan kebijakan sesuai aturan yang berlalu. Bukan malah merusak hajat hidup orang.

“Andai mutasi yang dilakukan berdasarkan prestasi atau dengan menggunakan aturan standar, pasti, masalah seperti ini tidak terjadi,” tegas Edo.

INFO Terkait:

Baca Juga  Kakanwil Kemenag Aceh Abaikan Surat Menteri

Preseden Buruk

Kebijakan yang dilakukan Kakanwil saat ini malah membawanya ke jurang dan bisa menjadi preseden buruk bagi lembaga. Betapa tidak, Kanwil Kemenag yang seharusnya memperbaiki akhlak dan moral ini. Malah menempatkan orang yang cacat moral menjadi salah satu pejabat setingkat Kemenag di salah kabupaten di Aceh.

Disinilah, masyarakat akan melihat kemampuan menejerial dari seorang pimpinan. Padahal, seorang pemimpin itu harus memiliki kafasitas, kualitas dan inteletualitas.

Karenanya, Menag perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh Kanwil Kemenag Aceh. Terapkan sanksi bagi yang melanggar. Orang-orang yang bisa merusak lembaga, sudah selayaknya ditinjau ulang.

“Sebelum semuanya terlambat. Menag harus bertindak cepat,” tegas Tarmidinsyah, sambil menambahkan, evaluasi yang dilakukan menteri sekiranya menjadi penyejuk.

Dikatakan, ini momen yang tepat bagi menteri untuk melakukan evaluasi. Dengan adanya kunjungan kerja ke Lhokseumawe dan Banda Aceh, menteri selayaknya melakukan evaluasi.

“Tidak sulit bagi Manag untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Apalagi Menag saat ini berlatar belakang tentara yang terkenal tegas dalam bertindak dan bersikap,” pungkasnya.[andinova | red 01]

Facebook Comments Box

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *