Pemberitaan Media Terkait Lingkungan Hidup Masih Minim

halaman7.com Jakarta: Pemberitaan pemberitaan tentang lingkungan hidup di berbagai platform media massa baik cetak, elektronik maupun online di tanah air masih terbilang minim.

Isu-isu tentang lingkungan hidup ini masih belum mendapat porsi layak. Bahkan masih kalah dengan pemberitaan pemberitaan peristiwa, politik, hukum dan lainnya.

Demikian hal itu dikatakan Untung Widyanto, wartawan senior, anggota SIEJ yang juga mantan wartawan Tempo pada Webinar Diskusi Publik Media Gathering “Isu Lingkungan Dalam Bingkai Media Sepanjang 2020”.

Diskusi ini digelar Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia atau The Society Of Indonesia Environmental Journalist (SIEJ) bersama Yayasan Kehati, Kamis 3 Desember 2020.

Lanjutnya, 2020 ditandai dengan Pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih berlangsung. Ekonomi dunia terguncang, termasuk Indonesia. Berbagai masalah lingkungan juga muncul di tengah pandemi Covid-19.

Jadi Momentum

Harusnya krisis ini menjadi momentum untuk kembali merawat bumi. Namun kenyataannya tidak. Bencana ekologis tetap tinggi, aktivitas perusakan masih terjadi. Hingga sejumlah kebijakan yang kontraproduktif terhadap pelestarian lingkungan.

Akan fenomena ini juga, ternyata,  media masih terbilang minim dalam  merekam beragam persoalan lingkungan selama 2020 ini.

Sebut Untung Widyanto, sepanjang pengamatannya selama 2020, adapun isu-isu kehutanan atau lingkungan yang mengemuka dan menjadi pemberitaan media  ada 7 yakni:

  • Menteri LHK putuskan kerjasama dengan WWF Indonesia (Februari)
  • Hutan Adat Laman Kinipan , penangkapan Efendi Buhing (Agustus)
  • Menteri Siti Nurbaya dan Hutan Harapan (Agustus)
  • Karhutla – Penegakan Hukum Untuk Korporasi (September)
  • Omnibuslaw Sektor Kehutanan (Oktober)
  • Perusahaan Sawit Korindo Bakar Hutan di Papua (November)
  • Peraturan Menteri LHK; Hutan Lindung Bisa Untuk Food Estate (November).

Selain Untung Widyanto, Media Gathering Isu Lingkungan Dalam Bingkai Media Sepanjang 2020 ini juga menghadirkan narasumber Dr Roni Megawanto (Direktur Program Yayasan KEHATI). Prof Dr Hariadi Karto Dihardjo MS (Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB dan Anggota Pembina Yayasan KEHATI). Sunarni (Jurnalis, Pengurus SIEJ Freelance BBC News Indonesia dan Dedek Hendry (Jurnalis , Freelance Pengurus SIEJ mantan Kompas dan The Jakarta Post.[Antoedy]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *