halaman7.com – Langsa: Warga seputaran jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Medan-Banda Aceh, Komplek BTN Seuriget, Serambi Indah Langsa Barat serta Komplek Deno Indah Langsa Baro resah karena saban hari menghirup debu jalanan.
Pasalnya dikawasan tersebut sedang dilakukan pengejaan proyek infrastruktur, namun tidak ditangani secara profesional. Hingga jalan di kawasan pemukiman tersebut jorok dan sangat berbahaya bagi pengendara lalulintas.
Pasalnya dampak pengerjaan proyek pada Pukskesmas Langsa Barat sekitarnya membuat dan menyisakan debu serta kotoran lumpur tanah dan kerikil kerikil dibahu jalan. Ini jelas sangat berbahaya dan rawan mengundang lakalantas.
“Bila hari panas, setiap hari kami menghirup debu. Bila hujan jalan jadi berlumpur dan jorok akibat sisa-sisa tanah angkutan proyek tersebut yang tercecer dari dum truck,” sesal Edy dan warga lainnya, Kamis 10 Desember 2020.
Kondisi lebih parah lagi, dirasakan warga Dusun Pendidikan Birem Puntong. Mereka harus merasakan dampak dari debu tersebut setiap harinya. Jalan di dusun ini menjadi sangat jorok akibat lalu lalangnya dum truck proyek tersebut.
“Bukan saja di luar rumah di dalam rumahpun semuanya berdebu. Sudah seperti abu vulkanik gunung Semeru,” sesal Edy.
Warga setempat mohon Walikota Langsa dan pihak terkait untuk melihat langsung kondisi ini. “Jangan hanya kami saja yang menghirup debu dampak proyek Pemko Langsa tersebut,” kata warga kesal.
Setidaknya pemilik proyek mau membersihkan sisa-sisa tanah dijalan kampung dan juga sisa kerikil di Jalinsum tersebut. Warga juga berharap sering-sering disiram sehingga debu tidak mutlak mengganggu kenyamanan dan kesehatan warga.[Antoedy]