halaman7.com – Langsa: Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Nasruddin menilai pemerintah tidak serius menangani pengungsi Rohingya di Aceh.
Pasalnya dari jumlah pengungsi Rohingya sebanyak 396 orang saat tinggal di camp BLK Lhokseumawe hanya tinggal 130 orang lagi
“Dari hasil investigasi pihaknya Pemerintah Kota Lhokseumawe telah menyerahkan pengungsi kepada UNHCR pada 4 Desermber 2020. Ini sangat aneh,” terang Nasruddin, Minggu 3 Januari 2021.
Padahal, lanjutnya, dalam Perpres 126 tahun 2016, Pengungsi Internasional yang telah menginjak kaki di Indonesia menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Ini kok aneh. Malah Pemko Lhokseumawe menyerahkan kepada lembaga asing. Ini sangat aneh,” timpal Nasruddin lagi.
Akibat kurangnya kepedulian pemerintah berakibat kaburnya pengungsi Rohingya ini dari camp entah kemana, sampai di tangkap warga di Bireuen dan di luar Aceh. Sehingga menimbulkan masalah baru di daerah lain.
Tidak Transparan
Lebih lanjut Nasruddin juga menyampaikan tidak transparan pengelolaan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya berapa jumlah dana yang telah di terima Satgas dan berapa jumlah bantuan pangan yang diterima dari donatur maupun dari masyarakat.
Bahkan menurut informasi di terima pihaknya ada bantuan yang di keluarkan pada waktu malam hari menggunakan kenderaan. Begitu juga dengan aset yang telah di bangun di atas tanah Pemkab Aceh Utara apakah dicatat dan bagaimana prosesnya kedepan nantinya.
“Ini harus jelas dari awal dan di buktikan antara donatur. Pemkab Aceh Utara selaku pemilik lahan dan Pemko Lhokseumawe, jangan sampai aset yang telah dibangun LSM tersebut nantinya akan menjadi persoalan baru,” sebut Nasruddin.
Karenanya, Nasruddin meminta Penegak Hukum untuk segera melakukan audit bantuan yang telah di kelola Satgas selama ini. Hal ini penting dilakukan demi menjaga nama baik daerah di mata Internasional.
“Jangan sampai negara kita menjadi taruhan akibat pelayanan pengungsi di Aceh buruk. Bahkan terkesan membiarkan mereka pergi entah kemana. Apa lagi sampai ada yang berangkat ke luar negeri melalui jalur gelap,” tutup Nasruddin.[Antoedy]