Isu Perang di Laut Cina Selatan Provokasi Bisnis Senjata?

halaman7.com – Banten: Isu perang yang di hembus di Laut China Selatan. Bisa saja merupakan bentuk provokasi pasar sejanta berkelas dunia. Isu ini nampaknya dimainkan negara-negara berkuasa.

Tarmizi Age saat di Denmark

Demikian pandangan disampaikan Tarmizi Age, mantan Ketua Monitoring Peace and Democracy (KMPD) Aceh Perwakilan Eropa, di Banten, Sabtu 30 Januari 2021.

Tarmizi Age yang juga mantan Aktivi GAM di Denmark mengatakan, kehadiran peralatan perang Amerika di laut China Selatan, untuk menandingi kekuatan perang negara China adalah bentuk usaha provokatif yang egois.

Begitu juga dengan sikap China yang seakan-akan seenaknya bisa menguasai Laut China Selatan, tanpa menghiraukan batas-batas negara lain yang memiliki pegangan bukti otentik, merupakan hal yang tidak bijak.

“Gak ada itu perang di Laut China Selatan. Yang terjadi di sana adalah pameran persenjataan udara dan laut. Hingga kepada perlengkapan alat tembak,” ujar Tarmizi Age.

Sinyal Menakutkan

Sikap beberapa negara Eropa yang disinyalir bergabung dengan Amerika dan Jepang dalam mempromosikan kekuatan perang. Bisa menjadi sinyal yang menakutkan bagi warga masyarakat sipil.

“Kita minta Amerika dan China untuk tidak lagi menjadikan Laut China Selatan sebagai pertujukan senjata. Biarkan laut bebas dari tembakan roket, dan uji coba peralatan senjata dari negara negara manapun,” tegas Tarmizi Age.

“Sebagai rakyat sipil dan masyarakat biasa. Kami terasa tidak nyaman dengan isu perang yang terus di hembuskan di Laut China Selatan,” tambahnya.

Sayangi nelayan, sayangi pelaut, sayangi warga yang hanya punya kehidupan, tanpa pelindung dari senjata. Jangan pancing perang, jangan jadikan Laut China Selatan sebagai ladang provokasi bisnis senjata.

“Ini tidak bermanfaat sama sekali,” jelas putra Aceh yang pernah merasa pahit getir dalam konflik Aceh.

Baca Juga  Bertambah 5 Lagi Wakil Indonesia Melaju ke 16 Besar French Open 2023

Dikatakan, Joe Biden yang baru dilantik sebagai Presiden Amerika. Diharap bisa memperbaiki hubungan luar negeri yang damai dengan semua negara, termasuk dengan Negara China.

“Saya yakin Biden terpilih bukan untuk peperangan. Tapi untuk kedamaian dan kesejahteraan dan demokrasi,” kata Tarmizi Age.

Hentikan semua bentuk isu dan provokasi perang di Laut China Selatan. Masyarakat dunia terutama yang berkaitan langsung dengan Laut China Selatan, menginginkan suasana damai, kondusif dan stabil di wilayah laut.[ril | red 01]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *