halaman7.com – Banda Aceh: Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu widada, langsung terjun ke titik api terkait Karhutla di Aceh Barat dan Nagan Raya, Selasa 2 Maret 2021.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, menyebutkan, Kapolda Aceh didampingi Karo Ops Kombes Pol Agus Sarjito, meninjau dua lokasi titik api terkait Karhutla di Aceh Barat dan Nagan Raya.
Kapolda yang terbang menggunakan Helikopter dari Mapolda Aceh dan mendarat lapangan bola kaki Batalyon 116 GS disambut Kapolres Aceh Barat, Danyon 116 GS dan Dandim Aceh Barat.
Seusai itu, Kapolda Aceh bersama rombongan menuju lokasi titik api di Desa Peunaga Cut Ujung Kecamatan Merbo. Di lokasi Kapolda disambut Bupati Aceh Barat Ramli MS.
Kapolda menyampaikan proses pemadaman di lahan gambut harus terus disiram walaupun api sudah padam. Karena lahan gambut harus didinginkan secara terus menerus. Sehingga tidak akan timbul api kembali dan saat ini lokasi yang sudah berhasil dipadamkan adalah sekira 85 persen.
Nagan Raya
Seusai di lokasi itu, Kapolda bersama rombongan melanjutkan ke lokasi titik api di Desa Suak Puntung, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya.
“Disana Kapolda disambut Bupati Nagan Raya HM Jamin Idham, serta Pejabat Forkopimda setempat,” tutur Kabid Humas.
Di lokasi itu, Kapolda juga menyampaikan arahan dan petunjuk kepada petugas pemadam kebakaran di titik api tersebut. Diantaranya mengimbau kepada semua pihak untuk sama-sama mencegah terjadinya Karhutla. Dengan tidak membakar lahan saat membuka lahan tersebut.
Kapolda juga meminta BPBD Nagan Raya untuk memberikan bantuan mesin robin dalam rangka membantu penanganan Karhutla di lokasi itu.
Kapolda dalam kesempatan itu juga mengajak PLTU 3 dan 4 untuk berkolaborasi memadamkan api dengan memberikan bantuan mesin robin dan pompa air untuk penanganan Karhutla tim gabungan.
Dikatakakan Kabid Humas, sejumlah alat yang digunakan petugas dalam melakukan pemadaman titik api di lokasi itu. Dengan menggunakan, satu mobil damkar BPBD Aceh Barat. Dua unit mobil ERT milik PT mifa Bersaudara.
Kemudian, dua unit mesin kohler (robin) milik BPBD Aceh Barat, satu unit mesin apung milik KPH. Lima unit tas penyiram air milik KPH, dua unit alat pemadam titik api milik KPH. Serta dua unit mobil watet canon Sat Sabhara Polres Aceh Barat.[ril | red 01]
Respon (1)