halaman7.com – Lembata: Belum hilang duka yang melanda Flores Timur, yang mengakibatkan 44 warga meninggal dunia akibat banjir bandang. Kini duka yang mendalam dating lagi dari Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, melaporkan sebanyak 11 warganya meninggal dunia akibat banjir bandang pada Minggu 4 April 2021 malam, pukul 19.00 WITA.
“Hujan dengan intensitas tinggi memicu terjadinya banjir bandang tersebut,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr Raditya Jati, Senin 5 April 2021.
BPBD Lembata mencatat wilayah yang terdampak banjir adalah Desa Waowala, Desa Tanjung Batu, dan Desa Amakaka yang berada di Kecamatan Ile Ape. Selain itu banjir bandang juga berdampak pada Desa Jontona, Desa Lamawolo, dan Desa Waimatan yang berada di Kecamatan Ile Ape Timur.
“Data terakhir yang berhasil dihimpun per-pukul 19.00 WIB, korban meninggal dunia sebanyak 11 orang. Selain itu, dilaporkan 16 orang warga masih dinyatakan hilang,” jelas Raditya.
BPBD Lembata masih melakukan pendataan terkait kerugian materil yang disebabkan banjir bandang tersebut. Sementara itu, jalan akses menuju Kecamatan Ile Ape Timur masih terputus sehingga belum bisa dilakukan pendataan.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Lembata terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan kegiatan penanganan pascabanjir bandang. Tempat pengungsian sementara juga sudah disiapkan bagi warga terdampak.
Menurut laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada periode 3-9 April 2021. BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca periode 4-6 April 2021.
Wilayah Provinsi NTT berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang.[ril | red 01]