halaman7.com – Banten: Menyikapi sejumlah persoalan dan kendala yang dihadapi Aceh paska 15 tahun penandatanganan perdamaian di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005. Sangat dibutuhkan usaha dan kerja keras para pimpinan di Aceh untuk mencari penyelesaian.
Tarmizi Age salah seorang Pemerhati Aceh, Minggu 2 Mei 2021 mengatakan, selain kesejahteraan rakyat yang masih rendah. Ada pula hajat besar, Aceh yang berkeinginan menggelar Pilkada pada 2022, dengan menjadikan UUPA sebagai patokan.
“Itu sah-sah saja jika sesuai dengan aturan. Tentu mememiliki dana yang mencukupi dengan didukung seluruh perangkat Pilkada baik daerah maupun pusat,” katanya.
Pun demikian, Tarmizi Age sebagai salah seorang warga Aceh yang pernah merasa pahit getirnya hidup dalam konflik di bumi Iskandar Muda, ingin mengingatkan agar tidak terulang kembali konflik di Aceh, sampai kapan pun.
“Untuk itu, saya berharap Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, agar bisa membantu Aceh,” ujar Tarmizi.
Membantu disini bisa memberi masukan. Mempertemukan para stakeholder dari Aceh dengan presiden, dan lain sebagainya. Sehingga lahirnya kesepahaman antara Aceh dan Jakarta dalam menjalankan amanah negara termasuk Pilkada.
“Saya melihat, pemerintah Aceh dan para pemangku kepentingan seperti Wali Naggroe perlu menemui Moeldoko. Membicarakan sejumlah hal dan keinginannya. Menemui Moeldoko rasanya lebih tepat dan penting dilakukan petingi-petingi dari Serambi Mekkah,” ujar putra Aceh yang lama menetap di Denmark ini.[ril | red 01]