LIMA tahun silam, jagad maya Indonesia sempat di viralkan dengan sosok Teuku Arsya Khadafi. Pasalnya saat itu, perwiara menengah Polri yang masih berpangkat Kompol ini melakukan aksi heroik dalam peristiwa Bom Thamrin, 14 Januari 2016 silam.
Peristiwa ledakan bom di kawasan Sarinah itu, mengakibat 25 orang mengalami luka. Tujuh orang meninggal dunia. Lima di antara korban tewas adalah pelaku teror. Sementara dua lainnya adalah warga negara Indonesia dan seorang warga negara Asing.
Teuku Arsya yang tertangkap kamera, terlihat dengan gagah perkasa tampil di depan dengan genggaman senjata ditangannya. Foto tersebut menjadi viral dengan hasteg #kamitidaktakut dan tak lama kemudian muncul lagi hasteg #kaminaksir.
Dua hasteg ini disandingkan dan menjadi heboh dunia maya terutama kaum hawa karena menjadi tranding tofic yang hangat diperbincangkan.
Kini, Teuku Arsya Khadafi yang menyandang pangkat Ajun Komisari Besar Polisi (AKBP) dipercaya menjadi Kapolres Probolinggo, Polda Jawa Timur. Sebelumnya, ia menjabat Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat.
Mutasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram Rahasia (STR) nomor ST/1129/VI/KEP./2021 tanggal 1 Juni 2021, yang ditandatangani oleh As SDM Polri Irjen Sutrisno Yudi Hermawan.
AKBP Teuku Arsya sejak lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) 2003 sudah berkarir di bidang reserse dan intel Kepolisian RI. Angkatannya di Akpol bernama ‘Tantya Sudira Jati’. Setiap angkatan di Akpol memang memiliki nama sendiri-sendiri. Ia masuk Akpol dari Polda Metro Jaya.
Ia juga telah lulus pendidikan Sespimen. Pendidikan itu diikutinya saat masih menjabat Kanit II Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Di Sespimen, Teuku Arsya terpilih sebagai lulusan terbaik dalam Pendidikan Sespimen Polri Angkatan 57. Tak tanggung-tanggung, Ia meraih tiga predikat Terbaik. Yakni, Serdik Terbaik, Naskap (Naskah Strategi Perorangan) Terbaik dan Berkepribadian Terbaik.
Keluarga Teuku Arsya
AKBP Teuku Arsya Khadafi adalah seorang perwira polisi berdarah aceh. Ayahnya juga seorang polisi bernama Kombes Zulfattah Sulaiman dan ibu Titin Enggar Kustining. Teuku Arsya Khadafi, anak kedua dari empat bersaudara.
Abangnya Teuku Agha Alravy. Dua adiknya bernama Pocut Diva Syahnaz. Ini satu-satunya perempuan. Dan terakhir Teuku Zaky.
Ceritanya, Teuku Arsya masuk Akpol 2000. Ia termasuk 39 orang yang lulus di tingkat daerah (Polda) dari 1.000 peserta. Dalam seleksi tingkat pusat di Semarang, kembali bersaing dengan ratusan peserta dari berbagai daerah di nusantara.
Bersamaan dengan lulus Akpol, Teuku Arsya juga lulus tes perguruan tinggi. Tapi, hatinya tetap memilih masuk Akpol.
Pertama bertugas setelah lulus Akpol di Polwiltabes Surabaya, Jawa Timur dan ditugaskan di unit Jatanras.[andinova]