halaman7.com – Gayo Lues: Guna melestarikan budaya Gayo, Kabupaten Gayo Lues menggelar lomba dan pagelaran regenerasi pongot.
Lomba tersebut dibuka Wakil Bupati Gayo Lues, H Said Sani. Lomba dan pagelaran regenerasi pongot ini diselenggarakan Sanggar Seni Beringin sejuk dari SMA 1 Rikit Gaib. Bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi, Senin 15 Nopember 2021.
Wakil Bupati Gayo Lues mengatakan, pongot merupakan cara orang tua zaman dahulu menyampaikan pesan. Baik itu nasihat atau ajaran tata lainnya sehingga sangat bagus untuk dilestarikan.
Para orang tua zaman dahulu atau 70 tahun yang lalu masih jarang yang bisa baca dan tulis. Maka, pongot ini lah yang menjadi sebagai sarana untuk menasehati. Baik di acara perkawinan dan acara adat lainnya.
Kepala Dinas Pariwisata Gayo Lues, Firdaus SH MAP mengatakan, saat ini anak muda Indonesia khususnya Gayo Lues lebih menyukai budaya Korea, India dan budaya asing lainnya.
“Hal ini sangat kita sayangkan. Karena saat ini budayawan asing malah datang ke daerah Gayo Lues untuk mempelajari budaya indah milik Suku Gayo,” ujarnya.
Dikatakan, kegiatan perlombaan tingkat SMP dan SMA ini di ikuti 39 orang peserta. Mereka berlomba dalam berbagai tingkatan.
Kriteria penilaian dalam perlombaan ini adalah adab, isi pesan yang di sampaikan dalam pongot, irama asli Gayo Lues, penghayatan, keasliannya bahasa yang digunakan dan waktu yang tidak boleh kurang atau pun lebih.[Kasimsyah | red 01]