Catatan: Eddyanto SST
DUA Sosok berseragam lengkap ini, Koptu Mahyuddin Batu Bara dan Bripka Dennis sudah tak asing lagi bagi warga masyarakat Simpang Jernih Aceh Timur.
Keduanya, adalah Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil Simpang Jernih, Kodim Aceh Timur dan Bhabinkamtibmas Polsek Simpang Jernih, Polres Aceh Timur.
Kecamatan Simpang Jernih dengan beberapa wilayah desanya menjadi desa binaan kedua Babin ini. Keseharian mereka, lebih banyak menghabiskan waktu di desa binaannya tersebut.
Namun, bukanlah hal mudah bagi keduanya untuk bisa sampai di salah satu kecamatan terpencil di Aceh Timur ini.
Butuh Perjuangan untuk bisa sampai ke desa tersebut. Di samping letaknya yang terisolir, dengan naik boat tradisional yang menerjang sungai Kanan Simpang Jernih yang membutuhkan waktu lebih kurang 60 menit. Untuk bisa sampai ke Desa Rantau Panjang, Simpang Jernih.
Koptu Mahyuddin Batu Bara dalam salah satu kesempatan kepada awak media belum lama ini menceritakan perjalanan yang tidak mudah untuk menuju ke desa binaanya tersebut.
“Tidaklah mudah untuk mencapai desa tersebut. Tetapi demi mengemban tugas sebagai abdi negara, tetap harus dilakukan dengan tulus dan ikhlas. Meskipun harus menyusuri sungai dengan tantangan alam yang mendebarkan tetap harus semangat,” ujarnya.
Dikatakannya, demi mengoptimalkan komunikasi sosial (Komsos) Satuan Komando Kewilayahan terhadap komponen masyarakat. Babinsa dan Babinkamtibmas harus selalu memonitor kegiatan masyarakat di desa binaannya.
“Monitoring wilayah itu perlu dilakukan terus menerus. Tidak cukup jika hanya memonitoring lewat telepon seluler /handphone, apalagi mengingat lokasi di desa itu kurang sinyal,” sebutnya.
Humanis
Adanya Babinsa dan Babinkamtibmas yang sering ke desa, akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga masyarakat yang ada disini. Sehingga terjalin hubungan yang harmonis.
“Kedua Babin ini sangat humanis,” sebut Ridwan Geuchik (Kepala Desa) Rantau Panjang.
Di mata masyarakat, Koptu Mahyuddin Batu Bara dan Bripka Dennis adalah seorang Babinsa dan Babinkamtibmas yang ringan tangan dan humanis. Selalu ada di tengah-tengah masyarakat. Inilah yang diharapkan masyarakat. Semoga.[]