halaman7.com – Aceh Timur: Banjir yang masih terjadi di Kabupaten Aceh Timur, hingga menimbulkan korban jiwa dan puluhan ribu rumah warga terendam dan ribuan warga terpaksa menungsi membuat pemerintah menetapkan status darurat.
Pemerintah Kabupaten Aceh Timur telah menetapkan status tanggap darurat untuk menyikapi penanganan banjir di wilayahnya. Melalui surat keputusan nomor 360/671/2021, Bupati Aceh Timur menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari, terhitung mulai 31 Desember 2021 hingga 13 Januari 2022.
Menyikapi kondisi wilayah yang masih tergenang banjir, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga. Prakiraan cuaca pada esok hingga Selasa 4 Januari 2022 beberapa kecamatan di wilayah Aceh Timur berpeluang hujan dengan intensitas ringan-sedang dan hujan petir.
“Masyarakat di tingkat kecamatan dapat memantau potensi risiko dan bahaya melalui aplikasi inaRISK atau potensi cuaca pada laman BMKG,” ujar Abdul Muhari PhD, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Dikabarkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur menginformasikan tinggi muka air banjir di beberapa kecamatan kembali naik. Pihaknya tetap menyiagakan personel dan perahu untuk evakuasi warga.
Catatan BPBD setempat menyebutkan sebanyak 6.665 jiwa atau 1.994 KK mengungsi. Banjir juga mengakibatkan satu warga meninggal dunia.
Sebanyak 68 gampong atau desa yang tersebar di 10 kecamatan terdampak bencana banjir yang terjadi sejak Kamis lalu. Sedangkan jumlah warga terdampak berjumlah 20.603 atau 5.686 KK.
Laporan BPBD menyebutkan kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Birem Bayeun, Indra Makmur, Sungai Raya, Idi Tunong, Rantau Selamat, Ranto Peureulak, Julok, Nurussalam, Darul Falah dan Banda Alam.
INFO Terkait:
- Dramatis.. Warga Berbondong Jenazah Anak Korban Banjir ke Pemakaman
- Seorang Bocah Meninggal Dunia Tenggelam Akibat Banjir
Banjir Aceh Tamiang
Banjir juga terjadi di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, sejak Minggu 2Januari 2022. Kejadian ini berlangsung setelah hujan dengan intensitas tinggi. Peristiwa ini menyebabkan sejumlah warga mengungsi ke tempat yang aman. BPBD Kabupaten Aceh Tamiang masih melakukan pendataan di lokasi terdampak.
Pantauan BPBD setempat menyebutkan sebanyak 6 kecamatan dan populasi terdampak berjumlah 4.308 jiwa atau 1.436 KK.
Sejumlah kecamatan terdampak banjir yaitu Kecamatan Tamiang Hulu (Gampong Ronggoh) dan Kecamatan Banda Mulia (Gampong Paya Raja). Kecamatan Bandar Pusaka (Gampong Bado, Pengidam, Cempa, Batu Bedulang, Bangkelang, Rantau Bintang dan Serba).
Kecamatan Sekerak (Gampong Juar, Sulum dan Pematang Durian). Kecamatan Karang Batu (Gampong Suka Jadi Paya Bujok, Salele dan Alur Baung). Kecamatan Manyak Payed (Gampong Bandung Jaya, Batang Ara, Ie Bintah dan Kreung Sikajang).
Selain berdampak pada pengungsian dan 1.436 unit rumah terendam, banjir juga memicu terjadinya longsoran. BPBD Aceh Tamiang menyebutkan akses jalan antar kecamatan tertimbun longsor. Tidak ada laporan adanya korban jiwa akibat banjir tersebut.
Berdasarkan pantauan prakiraan cuaca, pada 4 Januari 2022 beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk mewaspaspadai kenaikan tinggi muka air maupun banjir susulan.[ril | red 01]