Aceh, News  

Jejak Habib Asal Mekkah, Penyebar Islam di Gayo

halaman7.com Banda Aceh: Dengan terbukanya tabir siapa cikal bakal pendiri yang membangun Masjid Quba Bebesen di Aceh Tengah, semakin membuka jalan guna mengungkap jejak penyebaran Islam di dataran tinggi Gayo.

Ada tiga masjid utama di Gayo yang menjadi pembuka tabir penyebaran Islam di daerah tengah, Aceh ini. Selain Masjid Quba Bebesen, ada juga masjid Ketol yang dipercaya sebagai masjid pertama di Aceh Tengah dan kemudian masjid Asir-asir.

Habib Abdillah bin Isa Alhabsyi, menantunya Habib Muhammad Jalung, perintis pembangunan Masjid Asir-Asir. Habib Muhammad Jalung sendiri salah satu putra Habib Syarif.

Menurut Yusradi Usman al-Gayoni, Ketua Pusat Kajian Kebudayaan Gayo, dalam penelitian awalnya menyimpulkan, Habib Syarif perintis pembangunan Masjid Quba Bebesen, juga Masjid Ketol. Habib Syarif berpulang ke Rahmatullah pada 1850. Sedangkan Habib Muhammad Jalung berpulang 1887.

Masjid Ketol saya perkirakan dibangun tahun 1700-an, Masjid Bebesen akhir 1700/awal 1800, sedangkan Masjid Jalung 1850/1860, Asir-Asir 1890-an.

INFO Terkait:

Jejak Islam di Aceh Tengah

Untuk itu, Pusat Kajian Kebudayaan Gayo kembali menggelar Webinar Jejak-jejak Islam di Aceh Tengah, Situs-situs Bersejarah terkait, dan Relasinya dengan Habib Syarif, asal Mekkah.

“Lanjutan Webinar pertama, tentang Masjid Quba. Webinar kedua ini fokusnya ke Ketol. InsyaAllah diadakan pada hari Sabtu, 16 April 2022, Jam 10.00-11.30 WIB melalui Zoom Meeting,” ujar Yusradi, Jumat 15 April 2022.

Bagi yang mai ikut bisa melalui link, https://us02web.zoom.us/j/89245483781?pwd=U2dlWWwwTHFtMmxKd3hxU3hFdmJQdz09, Meeting ID: 892 4548 3781, Passcode: 419304,” tambah Yusradi Usman.

Pengelola Perpustakaan Gayo itu, mengungkapkan, terdapat relasi yang kuat antara pendirian Masjid Quba Bebesen dan Ketol. Sebelum Masjid Bebesen berdiri, Masjid Ketol lebih awal berdiri. Orang Bebesen dan banyak tempat di Aceh Tengah pada waktu itu Shalat Jumat di Ketol.

Baca Juga  Doni Munardo Minta Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Banda Aceh Jangan Digunakan, Mengapa?

Terlebih, ada sosok ulama dari Mekkah di Ketol, jadi daya tarik terendiri. Masyarakat Aceh Tengah jalan kaki berhari-hari, membawa bekal, menyusuri Sungai Pesangan, untuk sampai ke Ketol,” sebut Yusradi.

Dari hasil penelitiannya pada 2007, sambungnya, juga ditemukan bahwa sebagian bahan-bahan pembangunan Masjid Bebesen saat itu dibawa dari Ketol, selain dari Bebesen dan sekitarnya. Pendirian Masjid Bebesen awalnya dirintis Habib Syarif, termasuk Telege Monyeng.

Makam keturunannya dan penghafal Quran asal Mekkah masih ada sampai sekarang, di kawasan Masjid Quba Bebesen. Bahkan, mushaf yang dibawa dan ditulis Habib Syarif.

“Dari data yang ada, Masjid Bebesen dan Ketol, dirintis ulama yang sama. Sebelum ke Bebesen, Habib Syarif terlebih dahulu di Ketol. Waktu, tokoh, dan relasi ini yang akan dibahas dalam Webinar 2. Juga, situs-situs bersejarah terkait di Ketol,” tutur Direktur Mahara Publishing tersebut.

Webinar itu, beber Yusradi, akan dinarasumberi Guru Besar Teknologi Industri Pertanian IPB, asal Ketol, Prof Dr Ir Tajuddin Bantacut MSc., anggota DPRK Aceh Tengah yang juga putri Ketol, Susilawati. Lalu keturunan kelima Habib Syarif, T Said Lidansyah dengan moderator Alkudri Temasmiko SKM MKes.[ril | andinova]

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *