Aceh, News  

Puluhan Gajah Liar Invasi Perkebunan Warga

halaman7.com – Calang: Puluhan ekor gajah liar memasuki arel perkebunan masyarakat sudah sepekan ini ‘menivasi’ kebun warga di Desa Lhok Bot, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya.

Gajah liar yang masuk perkebunan warga sudah terjadi sejak sepekan. akibatnya berbagai tanaman dan Perkebunan warga di rusak bahkan tidak sedikit dari pemilik lahan yang saat itu berada dilahan pertanian trauma dan tidak berani tinggal di lahan tersebut.

Kepala Desa Lhok Bot, Ilyas menyampaikan kawanan gajah yang memasuki perkebunan diperkirakan puluhan ekor. Gajah tersebut sudah menjadi ancaman warga terutama petani baik petani sawah maupun petani sawit.

Menurutnya, saat kawanan gajah memasuki perkebunan selain merusak berbagai tanaman seperti padi, pisang, kelapa sawit dan lainnya. Saat ini pihak petani juga tidak berani tinggal di lahan yang di masukkan gajah.

“Gangguan gajah liar tersebut terjadi pada malam hari dan ikut merusak berbagai tanaman. Namun total kerugian yang dialami masyarakat akibat gangguan dari satwa liar tersebut masih didata,” ungkap Ilyas, minggu 17 April 2022.

Lebih lanjut, Kepala Desa Lho Bot menyampaikan, areal yang dimasukkan gajah hanya berjarak 1 kilometer dari permukiman masyarakat dan ini menjadi trauma sendiri dari masyarakat terutama petani yang membuka lahan pertanian.

ilustrasi

“Saat ini banyak petani yang tidak berani lagi ke lokasi pertanian yang dimasuk gajah karena mereka khawatir gajah masih berada diseputaran,” jelas Ilyas.

Untuk menghalau keluar gajah liar dari lahan masyarakat, dirinya sudah meminta merucon ke pihak babinsa untuk membantu petani. Karena dengan suara letusan merucon bisa menghalau gajah keluar.

Ilyas juga mengharapkan kepada pihak BKSDA Aceh untuk bisa turun ke lokasi. Untuk membantu petani dalam menghalau gajah. Guna menghindari konflik antara manusia dan gajah liar.

Baca Juga  Pegawai DPMG Gotong Royong di Peukan Langsa

“Kami berharap Badan Konservasi Sumber Daya Manusia (BKSDA) Provinsi Aceh agar turun ke Aceh Barat, guna melakukan penanganan secepatnya. Karena selama ini sudah meresahkan warga,” tutup Ilyas.[Mus Calang | red 01]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *