Aceh Tamiang Miliki 25 Motif Tenun Songket yang Dipatenkan

halaman7.com – Aceh Tamiang: Wakil Bupati Aceh Tamiang, Tengku Insyafuddin mengungkapkan, songket bukan hanya sekedar menjadi pakaian. Tetapi juga ciri khas dan cinderamata produk ekonomi kreatif yang bernilai ekonomi tinggi.

Hingga saat ini, Aceh Tamiang telah memiliki 25 motif tenun songket khas daerah yang telah dipatenkan. Dalam aspek pemasaran, kain songket tenun khas Aceh Tamiang sudah memiliki pasar, antara lain permintaan Plaza Sarinah Jakarta, tetapi produksinya masih terbatas.

“Peningkatan teknik pembuatan kain songket menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM), Kami yakini mampu menaikkan kapasitas produksi, namun tetap menjaga kualitas kain tenun Indonesia tetap baik, termasuk nilai budaya yang ada di dalamnya,”ujar Wabup pada penutupan Pelatihan Tenun Songket terhadap kelompok binaan dan mitra Bank Indonesia (BI) Cabang Lhokseumawe di Wisma Cempaka Guest House PT. Pertamina Rantau, Sabtu 4 Juni 2022.

Pelatihan langsung dibina Designer Wignyo Rahadi, seorang fashion industri yang telah dua dekade bergelut dengan kain khas Indonesia, tenun.

Kasie Kehumasan Perwakilan BI Lhokseumawe mengucapkan rasa bangganya melihat semua peserta telah mampu mengikuti semua proses tenun mulai dari pewarnaan hingga menggunakan alat.

“Kami berharap pelatihan ini terus berlanjut. Pelatihan tenun songket menjadi bukti dukungan BI Lhokseumawe dalam mendorong pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah industri kreatif kain tenun songket Aceh,” ujar Humas BI Lhokseumawe.

Salah seorang perwakilan peserta pelatihan, Marlina yang berasal dari Kabupaten Bener Meriah menyampaikan kesannya selama mengikuti pelatihan.

“Alhamdulillah Pak, perasaan Saya dan temen-teman pelatihan ini sangat luar biasa. Kami sangat berterima kasih, Saya tidak menyangka sekarang telah bisa menenun, menggunakan alat hingga menghasilkan lembaran kain songket. Semoga kegiatan ini terus berlangsung,” ujar Marlina.

Baca Juga  Songket Khas Tamiang Didaftarkan HAKI

Pelatihan ini diikuti sebanyak 21 orang, pelatihan yang berlangsung selama 18 hari sejak 17 Mei sampai 3 Juni 2022. Telah berhasil menghasilkan beberapa lembar kain songket meskipun baru dalam motif sederhana.

Turut Berhadir Wakil Ketua Dekranasda Aceh Tamiang, Ernita Hasibuan, Ketua Dharma Wanita Kabupaten  Aceh Tamiang, Murniati Asra.[Antoedy]

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *