Restorasi Langkah Tepat Lindungi Satwa Langka

halaman7.com – Langsa: Guna menekan laju kepunahan keanekaragaman hayati, terutama tiga spesies kharismatik yang dilindungi Pemerintah Indonesia. Maka hendaknya dilakukan restorasi sebagai langkah yang tepat dan perlu dilakukan secara bersama-sama.

“Menurut IUCN, harimau sumatera, gajah sumatera dan orangutan, statusnya kritis atau sangat terancam punah. Karenanya, perlu segera dilakukan restorasi, bahkan sangat mendesak,” ujar Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dr. Dolly Priatna pada Webinar Nasional-Belantara Learning Series Episode 4 (#BLSEPS4) melalui aplikasi zoom, Kamis 4 Agustus 2022.

Menurutnya, ekosistem yang sehat merupakan kunci untuk melestarikan satwa liar. Mengurangi laju kepunahan keanekaragaman hayati, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Ekosistem yang sehat juga turut berperan penting dalam menurunkan emisi gas rumah kaca. Meningkatkan stok karbon, melestarikan biodiversitas, membantu pengayaan koridor satwa dan menyediakan sumber pakan atau satwa pakan, pengelolaan dan konservasi keanekaragaman hayati terutama satwa liar terancam punah. Seperti harimau, gajah dan orangutan.

Sementara itu Rektor Universitas Pakuan, Prof Dr rer pol Ir Didik Notosudjono MSc dalam webbinar ini  mengatakan, pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan konservasi dan restorasi sangat dibutuhkan.

“Teknologi dapat membantu dalam melindungi serta mengamankan plasma nutfah dan material genetik satwa liar yang berstatus terancam kritis dari kepunahan,” katanya.

webinar

Hadir pembicara kunci yaitu Prof Dr Ir Hadi Sukadi Alikodra MS (Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University), Alaric Balibrera (Director of Rainforest Rising).

Kemudian, Yokyok ‘Yoki’ Hadiprakarsa (Pendiri Rangkong Indonesia), Puspa D Liman MSc (Direktur Program TFCA Kalimantan), dan Mangarah Silalahi MSc MT selaku Presiden Direktur PT REKI.

Webbinar ini diselenggarakan Belantara Foundation bekerjasama dengan Prodi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan, LPPM Universitas Pakuan, Fakultas Biologi Universitas Nasional, LPPM Universitas Nasional, Rainforest Rising dan PT REKI.[ril | Antoedy]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *