Perjuanganku Mengusir Penjajah Lebih Mudah

Dibandinkan Melawan Bangsamu Sendiri

Taman Bambu Runcing (Tugu Bambu Runcing Langsa) [FOTO: h7 – eddyanto]

Catatan: Eddyanto SST

SEJARAH telah membuktikan, berkat semangat heroik dan patriotisme bersatu padu para pejuang/pahlawan pendahulu kita hanya berbekal bambu runcing dan persenjataan terbatas. Berkat ridha rahmat Allah SWT, bangsa Indonesia akhirnya mampu mengusir penjajah dan menyatakan kemerdekaan dan kedaulatannya.

Eddyanto
Eddyanto

Namun perjuangan belumlah usai. Setelah kemerdekaan didapat, tantangan lebih sulit menanti bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia yakni mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang kini telah memasuki tahun ke 77 (17 Agustus 1945-17 Agustus 2022).

Bapak Bangsa kita, Ir Soekarno, sang proklamator dalam salah satu quote merdekanya menyebutkan “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”

Makna yang tersirat dari pernyataan ini bahwa mengisi dan mempertahankan kemerdekaan itu jauh lebih sulit. Pembangunan diberbagai sektor yang dirancang tentunya menjadi cita-cita luhur dan tanggungjawab seluruh elemen bangsa. Tanggungjawab kita semua untuk mewujudkannya mengisi nikmat alam kemerdekaan

Khusus di Kota Langsa, Provinsi Aceh atau dulu masih bergabung dengan kabupaten induk Aceh Timur sebelum pemekaran,  pemerintah setempat mengabadikan sebuah monumen atau tugu bambu runcing yang tepat berada di pusat jantung kota ini.

Harapannya, tugu bambu runcing ini (kini taman bambu runcing) bisa menjadi saksi sejarah bagi anak cucu kita. Bahwa di kota ini, para pahlawan pendahulu kita dengan semangat heroik pantang menyerah berbekal bambu runcing mampu mengusir penjajah.

Spirit bambu runcing ini lah yang diharapkan tumbuh dan menjadi inspirasi bagi anak bangsa untuk terus mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan lebih baik lagi.

Peninggalan Sejarah

Bagi warga kota ini khususnya generasi muda dan pendatang yang sedang berlibur dan menikmati indahnya Kota Langsa Aceh. Jangan lupa meluangkan waktu sejenak ke Museum Kota Langsa. Dulu dikenal sebagai Gedung Balee Juang.

Baca Juga  Ayo, ke Museum Kota Langsa

Ya, museum ini tepat berada di jantung kota ini. Persisnya di Jalan A Yani atau Persimpangan traffic light di depan Kantor Pos Langsa.

Dengan mampir dan singgah di museum ini. Setidaknya banyak ilmu dan pengetahuan serta informasi yang anda dapatkan tentang sejarah kota ini.

Namun, harus harus di ingat. Museum Kota Langsa ini buka setiap Selasa-Minggu (Senin Libur) dengan jam berkunjung pukul 09.00-12.00 Wib serta 14.00-16.45 Wib.

Di Museum Langsa ini, banyak program yang ditawarkan. Bisa menjadi referensi bagi pihak pihak berkepentingan .

Program program itu antara lain: Penelitian dan Kajian Sejarah, Museum Masuk Sekolah, Belajar bersama di museum, Even-even kebudayaan (Folklor dan cerdas cermat sejarah), Bekerjasama Sejarawan dan Budayawan serta Sejarah Museum Langsa

Kota Langsa merupakan kota yang majemuk atau multikultur. Kota yang memiliki banyak suku bangsa dan budaya. Langsa selain kaya akan budaya, kota ini merupakan kota yang kaya akan jejak sejarahnya.

Kota Langsa merupakan kota perdagangan pada masa kedudukan Belanda di Indonesia. Hal tersebut dapat kita lihat dari banyaknya peninggalan sejarah di kota ini. Salah satunya adalah Gedung Balee Juang.

Gedung Balee Juang adalah gedung yang dibangun Belanda. Namun pada akhir kedudukan Belanda di Kota Langsa gedung ini direbut para pejuang kemerdekaan dari masyarakat Langsa.

Kemudian gedung ini dijadikan markas perjuangan untuk melawan Belanda dan penjajahan Jepang. Maka dinamakanlah gedung ini sebagai Balai Juang.

Museum Langsa atau gedung balee juang.[FOTO: h7 – eddyanto]
Cagar Budaya

Berdasarkan Undang Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Permuseuman dan pelestarian cagar budaya. Walikota Langsa konsisten untuk mengaplikasikannya dengan mendirikan Museum Daerah yang diberi nama Museum Kota Langsa.

Juga menetapkan Gedung Balee Juang sebagai Museum Kota Langsa melalui Surat Keputusan Pendirian Museum Nomor  493/430/2017. Menetapkan Gedung Balee Juang sebagai salah satu cagar budaya di Kota Langsa. Maka mulai melakukan pembelian barang koleksi dengan menggunakan dana APBD pada 2014.

Baca Juga  Sore Pertama Puasa, Langsa Padat Warga Berburu Takjil

Visi Misi

  • Mewujudkan museum sebagai pelestari nilai sejarah dan budaya sesuai dengan peradaban yang islami
  • Menjadikan fungsi museum sebagai sarana pelestari benda, struktur bangunan, situs dan kawasan cagar budaya
  • Memfungsikan museum sebagai sarana penelitian, pendidikan, pengembangan nilai-nilai positif yang terkandung dalam cagar budaya.
  • Mengoptimalkan fungsi museum sebagai salah satu sarana pengembangan sumber daya kearifan lokal. Seperti pariwisata, kreatifitas seni, pengajaran dan sebagainya melalui kegiatan kegiatan interaktif, edukatif yang berkesinambungan.

Bagaimana, anda tertarik berkunjung ke museum ini. Ayo jangan lupa singgah jika anda melintas atau berlibur ke Kota Langsa.

Magnet Bagi Pendatang

Jam berdetak, menunjukkan pukul 20.44 Wib. Malam ini, Sabtu,  30 Juli 2022, suasana lalulintas seputaran Jalan A Yani Langsa atau Persimpangan Makodim Aceh Timur terpantau padat.

Lalulalang kenderaan dari dua arah tersebut terlihat berseliweran dengan kecepatan normal. Lampu lampu hias disepanjang jalan dengan ornamen bunga berwarna hijau dan biru tampak menambah hidup dan indahnya suasana malam ini.

Sementara di seberang jalan, sisi luar Stadion Langsa. Tampak tenda dan lapak-lapak pedagang makanan kuliner rakyat ala kakilima mulai beraktifitas. Menjemput rezeki dari warga penikmat kuliner kota ini.

Ya, Langsa kota jasa dan perdagangan serta  kota sejarah perjuangan bahkan kini dengan promo pariwisatanya menjadi magnet tersendiri bagi warga setempat dan pendatang dari kabupaten/kota lain di Aceh dan Sumatera Utara.

Meski pandemi Covid-19 pernah mendera kota ini. Namun tak menyurutkan aktifitas masyarakat dan pendatang untuk menikmati suasana  Kota Langsa ini terutama setiap jelang akhir pekan.

Kembali dibukanya sejumlah objek wisata andalan oleh pemerintah setempat seperti ekowisata Hutan Manggrove Kuala Langsa, Hutan Kota Langsa, Museum dan café-cafe serta resto penyedot pengunjung membuat kehidupan kota ini kembali bergeliat.

Baca Juga  Ketika Lawan Membombardir Tim Kebanggaan

Semoga pandemi cepat berlalu. Aktifitas pendidikan yang sempat vakum panjang, kerinduan para pelajar dan guru yang membuncah mendalam bisa segera terobati.

Warga yang berusaha menjemput rezeki baik pagi, siang maupun malam hari juga terberkati dengan rezeki yang halal. Semoga.[]

Penulis, Redaktur halaman7.com

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *