Melalui KUR Syariah Sektor Parekraf, Tingkatkan Produk Unggulan Pengusaha Aceh

Coaching Clinic Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah Sektor Parekraf.[FOTO: h7 - dok budpar aceh]

halaman7.com Banda Aceh: Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI melalui Direktorat Akses Pembiayaan Deputi Bidang Industri dan Investasi selenggarakan Coaching Clinic Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah Sektor Parekraf, di salah satu hotel di Kota Banda Aceh, Kamis 13 Oktober 2022.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh terus berusaha dalam membangun ekonomi kreatif  (Ekraf) seperti memberikan semangat dan mentransfer knowledge kepada seluruh masyarakat Aceh.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal, pada kegiatan yang berpedoman pada peraturan Presiden No. 142 tahun 2018. Tentang rencana induk pengembangan ekonomi kreatif Nasional, dan ini merupakan salah satu peningkatan sumber daya manusia.

“Kita ketahui bahwa kolaborasi antar instansi menjadi penting, seperti Kemenparekraf yang berhadir merupakan bentuk kolaborasi kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam melahirkan pengusaha-pengusaha yang berdaya guna dan akan bermafaat bagi peningkatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ungkap Almuniza dalam sambutanya.

Kehadiran peserta yang berhadir menurut Almuniza, merupakan konektifitas antara pemerintah Aceh. InsyaAllah peserta yang berhadir akan terdata dengan baik di Pemerintah Aceh untuk melaksanakan program-program yang lebih intens dan bersustainable

“Pemerintah Aceh baik di sektor permodalan tentu akan melihat peluang tersebut, kami tidak akan hanya berdiam diri, tentu kami hadir ditengah-tengah masyarakat, artinya pemerintah Aceh akan mengajak seluruh masyarakat Aceh dalam peningkatan sumber daya manusia,” ungkap Almuniza.

Terakhri Almuniza menyampaikan bahwa Sektor pariwisata merupakan sektor unggulan karena mengembangkan seluruh potensi yang ada di wilayah Aceh, sehingga potensi laut Aceh bagian pantai Barat harus terus dikembangkan dan dilestarikan dengan terus mempromosikan kepada masyarakat luar.

Baca Juga  80 Puisi Multimedia PWI Berebut Tiket ke Kendari

“Disbudpar berharap pada setiap desa wisata harus memiliki produk yang dapat dikembangkan oleh masyarakat Aceh pada umumnya serta wilayah Aceh Besar dan Banda Aceh secara Khusus,” tutup Almuniza di depan 50 pelaku ekonomi kreatif.[**]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *