halaman7.com – Langsa: Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Langsa, HA Muthallib Ibr SE SH MSi MKn, meminta Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh, agar memeriksa menagement PDAM Tirta Kemuming Langsa.
Sedangkan kepada Pj Walikota Langsa, Ir Said Mahdum Majid, agar segera copot Dirut PDAM Langsa, yang sudah menjabat selama 5 tahun lebih. Sudah sewajarnya untuk di ganti.
“Pemeriksaan management ini, karena ada dugaan buruknya sistim Perusahaan Air Minum Pemko Langsa ini. Bobroknya pelayanan,” ujar HA Muthallib, kepada sejumlah wartawan di Kantor YARA Langsa, Senin 14 Nopember 2022.
Lebih lanjut H Thallib, yang Dosen FH Unsam, juga mendesak dilakukan audit keuangan PDAM Langsa.
Dikatakan, sebagai mana diketahui. Buntut berlarut-larutnya krisis suplai air bersih PDAM Langsa ke sejumlah gampong, telah mengundang kecurigaan banyak pihak. Terutama menyangkut penggunaan anggaran pada Badan Usaha Milik Daerah tersebut.
Selain itu, ada dugaan miring lain yang marak muncul ke public. Yakni terkait manajemen PDAM Langsa telah disusupi adanya pihak yang sengaja menghancurkan PDAM langsa.
Ketua YARA Langsa juga, mengungkapkan, pihaknya telah lama mencium aroma tidak sedap di tubuh PDAM Langsa.
Hal ini terlihat dari lemahnya kinerja manajemen perusahaan itu. Hingga menyebabkan macetnya suplai air bersih kepada masyarakat. Ini terjadi secara rutin dalam jangka waktu yang tergolong lama.
“Kita minta baik Kajati Aceh, juga Pj Walikota Langsa dan kalangan dewan untuk segera turun tangan mengevaluasi kinerja manajemen PDAM Langsa,” ujarnya.
Dikatkan, pihaknya meminta, jika ditemukan ada penyimpangan keuangan. Maka harus segera dilanjutkan ke proses hokum. Biar Pemko Langsa atau PDAM dapat berjalan dengan baik.
Banyak bahan baku dari pengadaan pihak ke tiga terhadap PDAM Langsa. Seperti pengadaan bahan baku pengolahan air, kaporit, tawas, juga kebutuhan jaringan distribusi air kepada pelanggan.
Seperti diketahui, banyak masyarakat yang kecewa terhadap layanan di PDAM Langsa. Seperti di Kompleks Avina Menteng Indah Gampong Matang Seulimeng, Kecamatan Langsa Barat.
Warga mengaku sudah seminggu tidak mendapatkan distribusi air bersih. Hingga harus membeli air lengkong seharga Rp250 ribu untuk satu tangki.
Menurut warga di kompleks tersebut, distribusi air PDAM ke rumah mereka bukan hanya sekali saja padam tapi sudah berulangkali.
Warga juga sudah sering menyampaikan keluhan krisis air bersih ini kepada pihak manajemen PDAM Langsa. Tapi tidak ada tanda-tanda penyelesaian atau tindaklanjut.[ril | red 01]