BNPT Dirikan Warung NKRI di Sabang

Walikota Sabang berikan cenderamata bagi Kepala BNPT.[FOTO: h7 - dok humas]

halaman7.com Sabang: Pj Walikota Sabang, Reza Fahlevi memberikan apresiasi atas peresmian Warung NKRI di daerah tersebut. Ini merupakan bagian dari program Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI di Kota Sabang.

Warung NKRI diresmikan Kepala BNPT RI, Komjen Pol Boy Rafly Amar.  Dirangkaikan dengan dengan Dialog Kebangsaan dengan menghadirkan Kepala BNPT RI sebagai narasumber.

Dialog Kebangsaan ini juga diisi Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh, Tgk H Faisal Ali dan Ketua KNPI Aceh, Aulia Rahman, di Zero Cafe, Pantai Kasih, Sabang, Kamis 15 Desember 2022.

“Peresmian Warung NKRI dan Dialog Kebangsaan ini menjadi media yang strategis. Untuk menyampaikan pesan-pesan kebangsaan dalam rangka membangun nasionalisme di negara kita ini,” kata Reza Fahlevi.

Lanjutnya, selama ini kondisi kebangsaan dan kehidupan bermasyarakat di Kota Sabang penuh dengan rasa keakraban juga teguh dan kekeluargaan. Hampir tidak ada masalah yang menonjol.

Karena Sabang adalah kota kecil dan semua saling mengenal.

“Alhamdulillah kedatangan bapak dapat memberikan semangat dan motivasi bagi kami semua di sini. Seluruh elemen masyarakat untuk terus berkolaborasi dalam meningkatkan semangat gotong royong. Demi membangun perekonomian dan kesejahteraan rakyat,” terangnya.

Kepala BNPT RI Boy Rafly Amar menjelaskan, dalam program pencegahan. BNPT mendapatkan tugas dalam melakukan program pencegahan berdasarkan undang-undang. Yakni membangun dan melaksanakan kesiapsiagaan, kontra radikalisasi, serta deradikalisasi.

Wadah Berkumpul

Warung NKRI akronin dari Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan NKRI ini merupakan gambaran kesederhanaan serta wadah berkumpul dan berdialog tentang nilai kebangsaan dan nasionalisme.

“Karena itu kami membuat warung NKRI. Jadi program ini lebih banyak melakukan sosialisasi juga memberikan edukasi, serta berbagi pengalaman. Agar ideologi terorisme yang hari ini sudah mendunia dapat kita hindari,” jelasnya.

Baca Juga  Iranda Novandi Mundur dari SC Konferprov

Lanjutnya, tidak hanya terjadi di Indonesia. Lebih dari 80 negara sudah terpapar ideologi terorisme ini. Untuk itu seluruh elemen masyarakat harus berperang melawan hal ini dengan  memperkuat pertahanan diri dan melakukan transformasi wawasan kebangsaan.

Dikatakan, perlu terus melakukan transformasi wawasan kebangsaan. Dengan mengedepankan semangat kesatuan dan persatuan.

Ada empat konsensus kebangsaan yang juga tentu bagian dari wawasan kebangsaan itu sendiri. Yaitu UUD 1945, ideologi negara Pancasila, Bhinneka tunggal Ika dan NKRI.

“Ke empat ini adalah harga mati,” tambahnya.[M Munthe]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *