Banjir Tamiang Renggut dua Korban Jiwa

Jenazah M Yacob saat dievakuasi petugas gabungan.[FOTO: h7 – ist]

halaman7.com – Aceh Tamiang: Banjir yang melanda Aceh Tamiang, menelan korban jiwa. Dua warga setempat, meninggal dunia akibat banjir yang melanda daerah tersebut.

Kedua korban tersebut, seorang Lansia berusia 82 tahun, M Yakob, warga Batang Ara, Kecamatan Bandar Pusaka. Seorang lagi maish Balita, Atta Hafiz Al-Faris bin Harry Pramana Putra (3 tahun). Warga Desa Landoh, Kecamatan Rantau.

Tim gabungan berhasil menemukan jenazah M Yacob yang dilaporkan hilang hanyut terseret  banjir pada, Senin 23 Januari 2023, pagi.

Korban ditemukan tergeletak dengan posisi terlentang tersangkut di pohon kelapa sawit miliknya. Dalam kondisi sudah meninggal dunia.

“Sebelumnya kawasan tersebut terendam banjir sedalam 4 meter. Posisi penemuan korban tersebut tepat di bawah sampan milik korban yang telah ditemukan kemarin.

Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Muhammad Yanis SIK melalui Kapolsek Tamiang Hulu, Ipda Rudiono, mengatakan, jasad M Yacob dievakuasi menyeberang Sungai Tamiang. Menggunakan perahu karet Unit Polairud Polres Aceh Tamiang ke rumah korban. Guna di fardu kifayah pihak keluarga.

Dari hasil penemuan dan olah TKP yang dilakukan disimpulkan korban hilang disebabkan hanyut di sungai. Korban hanyut pada saat menyebrang ke lahan kebun milik korban di Desa Lubuk Sidup, pada 21 Januari 2023, lalu.

Bocah 3 Tahun

Rumah duka Balita Atta Hafiz yang jadi korban banjir.[FOTO: h7 – ist]
Sementara itu, banjir di Aceh Tamiang juga telah merenggut nyawa seorang balita. Atta Hafiz Al-Faris, meninggal dunia akibat terseret arus banjir yang melanda daerah itu, Minggu 22 Januari 2023. Diduga korban dan dua saudaranya bermain di luar rumah, sementara ibunya di dalam rumah.

Sekitar pukul 16.30 WIB, ibu korban baru menyadari, Atta tidak diketahui keberadaannya. Saat itu kondisi banjir. Ibu korban merasa khawatir dirinya mencari anak korban hingga ke depan gang dan melaporkan kepada perangkat desa.

Baca Juga  Banjir Merata, Satu Tamiang Terendam

Selanjutnya Datok Penghulu Desa Landuh, Helmi mengumumkan hal ini melalui pengeras suara masjid yang  sedang ramai pengungsi. Saat itu warga baru selesai melaksanakan shalat Ashar.

Mendapat kabar itu, Irwansyah, paman korban, langsung tergerak mengecek ke parit bok (jembatan) yang ada tepat di depan rumah korban. Dirinya terkejut menemukan Atta berada di dalam parit.

Korban langsung di bawa ke Polindes setempat dan selanjutnya ke praktek Dokter Dedi. Namun nyawanya sudah tak tertolong.[ril | Antoedy]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *