halaman7.com – Langsa: Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh melaksanakan advokasi terpadu program prioritas nasional intervensi keamanan pangan 2024.
Pada acara yang digelar di aula Setda Kota Langsa, Rabu 15 Maret 2023, Kepala Balai Besar POM di Banda Aceh, Yudi Noviandi MSc TechAp mengatakan kegiatan ini untuk memberikan sosialisasi pangan aman.
“Tahap ini ada tiga lokus, yaitu desa, pasar dan sekolah. Untuk di Kota Langsa sebanyak 20 sekolah,” jelas Yudi.
Kenapa dibutuhkan intervensi keamanan pangan, menurutnya untuk menciptakan pangan yang aman. Agar layak di konsumsi masyarakat yang ada di desa, pasar dan sekolah.
“Untuk jangka panjangnya untuk mencegah terjadinya stunting itu. Kita menciptakan generasi yang sehat dan cerdas dengan pangan yang aman yang bergizi dan layak dikonsumsi,” kata Yudi.
Sedangkan untuk jangka pendeknya, menciptakan lingkungan di sekolah, pasar dan desa, yang mana ekonominya dapat ditingkatkan melalui produk-produk yang ada di sana. Seperti UMKM yang mampu bersaing di pasar.
Komitmen Penuh
Asisten II Pemko Langsa, Ali Musafah SE, saat membuka menyatakan Pemerintah Kota Langsa memberikan komitmen penuh mendukung terciptanya kemandirian masyarakat. Dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman dan murah.
Persoalan keselamatan dan keamanan pangan menjadi prioritas utama. Seharusnya dalam pembangunan terutama pembangunan, SDM dengan memastikan makanan yang dikonsumsi tidak mengancam kesehatan dan kehidupan.
“Urusan kesehatan ini menjadi kunci bagi yang lainnya. Tidak beres urusan kesehatan pasti urusan yang lain terkena efek dominonya,” ujarnya.
Geuchik Gampong Matang Seulimeng, Jufriadi, menjelaskan saat ini Gampong Matang Seulimeng menjadi pilot project ketahanan pangan.
“Insya Allah kami siap untuk menjadi gampong prioritas Nasional intervensi keamanan pangan 2024,” terangnya.
Hadir dalam acara ini Kepala Dinas DMPG Kota Langsa, Al-Azmi SSTP MAP, Kadis Koperindagkop dan UKM Kota Langsa, Mahlil SE dan para camat.[Antoedy]
