halaman7.com – Langsa: Direktur Perumda Air Minum Tirta Keumuneng Kota Langsa, Azzahir SE membantah adanya tudingan, pihaknya menerima dana penyertaan modal pada 2020 dan 2021.
Bantahan tersebut sekaligus mengklarifikasi terkait penerimaan dana penyertaan modal dari Pemerintah Kota Langsa senilai Rp16 miliar lebih di 2020 dan Rp36 miliar pada 2021.
“Kita (PDAM) belum ada menerima penyertaan modal 2020 sebesar Rp16 miliar lebih dan 2021 sebesar Rp36 miliar. Itu isu yang tidak benar,” sebut Azzahir dalam konferensi pers di aula PDAM Langsa, Senin 13 Maret 2023.
Memang diakui Azzahir, penyertaan modal itu ada diusulkan PDAM di 2020 dan 2021 ke Pemko Langsa. Untuk pergantian pipa distribusi yang telah usang dan kebutuhan mendesak lainnya.
Tetapi, dikarenakan keuangan Pemko Langsa pasca covid-19 belun stabil serta fokus Pemko Langsa untuk pengendalian inflasi. Penyertaan modal ini belum bisa direalisasikan Pemko Langsa.
“Sebenarnya saya ingin menjelaskan hal ini jauh-jauh hari kepada publik. Supaya tidak ada fitnah. Namun baru hari ini kami baru mendapat kesempatan menyampaikannya,” jelasnya.
Selama ini, sambung Azzahir, Perumda Air Minum Tirta Keumuneng tetap terus berjalan secara mandiri. Dengan kondisi masih butuh perbaikan di sana-sini. Terutama terhadap pipa rusak yang harus dilakukan perbaikan.
“Dengan kondisi saat ini. Kita tetap utamakan memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan,” jelasnya.
Dikatakan, kalau bicara pipa induk (pipa tranmisi). Kondisnya, 90 persen di Langsa saat ini adalah pipa lama yang sebenarnya wajib diganti.
Terkait distribusi air ke masyarakat yang yasih jauh dari sempurna. Hal ini dikarenakan PDAM belum memiliki sumber air yang baik. Selama ini harus mengambil air dari Krueng Langsa. Selain itu, kondisi pipa-pipa utama dengan endapan sedimen lumpur tinggi yang merupakan peninggalan Belanda yang masih dibutuhkan pergantian.
Dikatakan, selama ini ketika musim penghujan dan banjir. Kondisi sumber air dari Krueng Langsa berlumpur. Sendimen lumpurnya menutupi bak penampungan. Begitu juga sebaliknya, di saat musim kemarau tiba, debit air Krueng Langsa tidak mampu atau tidak cukup mensuplai air ke bak penampungan PDAM.
“Jadi, kondisi itulah yang setiap saat dihadapi Perumda Air Minum Tirta Keumuneng,” sebutnya.
Menurut Azzahir, jika dilakukan perbaikan atau pergantian pipa utama/pipa tranmisi. Butuh biaya besar. Saat ini Pemko Langsa juga belum mampu mengakomodir pendanaan itu. Karena kini keuangan daerah masih belum mencukupi.
“Apabila benar adanya penyertaan modal miliaran rupiah yang dianggarkan Langsa selama ini. Sudah tentu akan dilakukan perbaikan pipa secara menyeluruh.” ujarnya.
Bahkan, pihaknya juga sudah menyampaikan ke paripurna DPRK Langsa tentang persoalan yang dihadapi Perumda Air Minum Tirta Keumuneng. DPRK Langsa sudah Pansus ke Water Treatment Plant (WTP) dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Pondok Keumuneng.
“Begitu juga halnya, dengan keuangan Perumda Air Minum Tirta Keumuneng sudah dilakukan audit dari BPKP dan tidak ada persoalan kerugian Negara,” ungkapya.
Pihaknya meminta kepada semua elemen masyarakat dan stakeholder di Kota Langsa untuk sama-sama membantu mengatasi persoalan yang dialami Perumda PDAM Tirta Keumuneng.
“Siapapun yang memimpin Perumda Air Minum Tirta Keumuneng. Tetap menghadapi persoalan yang sama. Maka ini harus dicari solusi bersama,” imbuh Azzahir.[ril | Antoedy]