DPRK dan Pemko Langsa di Demo Terkait PDAM 

pengunjukrasa dari Alaska berorasi dalam aksinya di DPRK dan Pemko Langsa.[FOTO: h7 - Antoedy]

halaman7.com – Langsa: Kalangan masyarakat Langsa yang tergabung dalam Aliansi Merdeka (Alaska) menilai, hati nurani Pemerintah Kota (Pemko) Langsa telah mati. Dengan menaikan harga atau tarif PDAM.

PDAM Tirta Keumuning yang selama ini diberikan penyertaan modal. Tapi dinilai tidak bisa memberikan pelayanan.Selalu memberatkan serta merugikan masyarakat para pelanggan.

“Kami bangsa Indonesia menolak kegagalan pemerintah khususnya Pemko Langsa. Kami hadir disini membawa aspirasi masyarakat. Kepada anggota DPRK Langsa, yang terlihat hari ini dari 25 orang hanya 5 orang saja yang ada, yang lainnya kemana,” orasi para aktivis Alaska di gedung DPRK dan Pemko Langsa, Jumat 3 Maret 2023.

Alaskan  meminta anggota dewan jangan hanya menikmati gaji saja. Namun kerja untuk perkembangan dan kemajuan kota Langsa tidak ada.

Masa pengunjukrasa juga mempertanyakan dasar mempertahankannya Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Langsa di bawah pimpinan Dirut Azahir SE, yang dinilai selalu mengalami kerugian.

Dihadapan anggota DPRK Langsa, para anggota aksi mengungkapkan sejumlah kekecewaan mereka terhadap kinerja legislatif dan Pemko Langsa.  Juga menyesalkan pelayanan PDAM Tirta Kemuning Langsa yang tidak mampu memberikan pelayanan yang baik terhadap para pelanggan.

Ketua Presidium Alaska, Abdi Maulana menegaskan kedatangan mereka ini bukan mencari pamor. Sudah tiga kali dengan hari ini mereka turun untuk menyampaikan aspirasi masyarakat. Namun tidak juga ada perubahan.

“Pada hari ini kami sudah saksikan sendiri bagaimana kinerja wakil kami di DPRK. Kami bisa datang kemari dengan jumlah belasan orang tapi anggota DPR sendiri hanya ada lima orang saja. Malu pak dengan gelar yang ada,” sebutnya.

Anggota Alaska lainnya mempertanyakan mana anggota dewan yang sering tampil di media. Kenapa hari ini tidak hadir dihadapan mereka. Para anggota dewan harus tahu, pengambilan voting dalam setiap keputusan adalah perlakuan yang sangat memalukan.

Baca Juga  Zulfikar Dilantik Sebagai Wakil Ketua DPRK Langsa

“Kami dari mahasiswa tidak melakukan lagi cara-cara voting menentukan sesuatu hal,” ujar anggota Alaska dalam orasinya.

Mereka juga mengecam jika tidak ada tindak lanjut setelah demo tersebut. Mereka nanti akan melakukan kembali hal yang sama dengan mengerahkan anggota lebih banyak lagi.

“Kami heran, PDAM selalu mengalami kerugian hingga Rp2 miliar lebih. Karena itu, kami meminta Dirut PDAM tidak perlu dipertahankan lagi. Dirinya harus mundur, karena dianggap gagal. Lagi pula, Dirut PDAM sudah habis masa jabatannya dari 2021. Tapi kembali diperpanjang secara sepihak. Ada apa dengan semua itu,” ujar para pengunjukrasa.

Batu Nisan dan Keranda Mayat

Para peserta aksi demo dari Alaska ini juga ikut memberikan replika  kepada Pemko Langsa dan DPRK Langsa.  Berupa batu nisan sebagai simbol matinya hati nurani para pejabat yang ada.

Mereka juga  mengusung tandu yang di dalamnya berisikan replika sosok mayat dan mèlakukan   pembakaran terhadap keranda mayat. Aksi ini  berlangsung tertib dan mendapat  pengawalan puluhan personel kepolisian dari Polsek Langsa Kota dan Polres Langsa.[Antoedy]

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *