Abdullah Puteh Pimpin Delegasi DPD RI ke Aceh

Anggota DPD RI saat berkunjung ke Tahura, Aceh Besar.[FOTO: h7 - dok Tarmizi Age]

halaman7.comBanda Aceh: Delegasi komite II DPD RI di pimpin senator Abdullah Puteh, melakukan kungker ke Aceh. Di Aceh DPD RI melakukan pertemuan dengan pemerintah Aceh, Senin 3 April 2023.

Staf pribadi Abdullah Puteh, Tarmizi Age mengatakan, pertemuan itu dihadiri segenap jajaran Pemda Aceh. Khususnya yang membidangi lingkungan hidup dan kehutanan. Serta jajaran terkait yang mengelola program-program pembangunan berbasis pertanahan dan hutan.

“Diantara dinas yang hadir, pertambangan, perkebunan, pertanian dan pertanahan agraria,” jelas Tamizi Age.

Asisten 2 Pemda Aceh, H Mawardi mewakili Gubernur Aceh menyatakan kunjungan DPD RI dalam rangka melakukan pengawasan terhadap undang-undang nomor 18 2003. Karenanya pertemuan ini berpotensi untuk merancang perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan-penyempurnaan undang-undang tersebut dilapangan.

Senator Abdullah Puteh selaku pimpinan sidang menyatakan tujuan dari pada kunjungan ini guna membahas beberapa isu terkait. Terutama tentang tanaman nasional Gunung Leuser, pertanian, pertambangan emas tanpa izin (Peti), kerusakan lingkungan dan hutan, pelestarian habitat alam dan kekayaan hayati.

Masukan dan temuan tersebut nantinya akan dibahas di tingkat nasional bersama Kementerian terkait.

Diskusi berlangsung sangat dinamis dan para pihak mengemukakan argumentasi. Hingga akhirnya menemukan kesepakatan-kesepakatan. Antara lain, perlu diperoleh semacam ketentuan turunan undang-undang yang memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat Aceh.

Untuk dapat berpartisipasi di dalam kawasan hutan. Dengan membangun usaha-usaha yang layak dan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku secara adil dan tanpa pilih kasih.

Abdullah Puteh mengatakan, taman nasional gunung Leuser berpotensi/berpeluang menjadi DTW (daerah tujuan wisata) internasional.

Selain sangat diminati masyarakat dunia yang cinta kepada habitat alam flora dan fauna. Pada kesempatan yang sama nantinya akan meraup miliaran dolar dari restribusi pajak dan berbagai incam lain.  Akibat meledaknya turis ke sana.[ril | red 01]

Baca Juga  Nyak Sandang, Penyumpang Emas untuk Beli Pesawat Pertama RI Dapat Penghargaan

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *