Gara-gara Ganjar, Musanif Dikudeta dari PPP

Musanif saat beri keterangan pers pada wartawan.[FOTO: h7 - andinova]

halaman7.com – Banda Aceh: Pertarungan politik jelak Pemulu 2024 semakin panas. Hanya gara-gara beda pandangan soal Calon Presiden (Capres), kader PPP Aceh dikudeta dari Bakal Calon Legislatif (Baceleg) PPP.

Akibatnya, politikus senior Aceh dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Musanif mengundurkan diri dari partai yang telah membesarkannya selama 20 tahun tersebut.

Hal ini, setelah PPP ‘mengkudeta’ dengan mencoret namanya dalam Daftar Calon Sementara (DCS) Bacaleg PPP untuk DPR RI. Sementara ia sendiri telah mendaftar secara resmi. Kini posisinya sebagai Bacaleg diisi orang lain.

Penghilangan namanya dilakukan secara sepihak. Sedangkan DPP PPP tidak mengkonfirmasi hal itu. Ini menurutnya, menunjukan PPP merasa tidak membutuhkannya. DPP terkesan mendengarkan suara-suara pembisik yang bisa jadi lawan politiknya dalam satu partai.

Dikatakannya, DPP sempat memaksanya menandatangani surat dukungan terhadap Calon Presiden (Capres) yang diusung PPP pada Pilpres 2024. Namun, itu tak dilakukannya. Sehingga ujungnya, DPP mencoret namanya sebagai salah satu Bacaleg.

“Seharusnya ini masih bisa dikomunikasikan. Bukan dengah cara pembunuhan karakter seperti ini,” ujar Musanif pada wartawan Selasa 22 Agustus 2023 di satu Warkop di Banda Aceh.

Dikatakan, uniknya surat untuk Capres yang ditandatangani hanya Ia saja yang menandatanganinya. Seharusnya, kalau mau ditandatangani, harus pada semua kader yang ikut Caleg.

Musanif mensinyalir ada orang yang bermain dalam pencaretan namanya sebagai Bacaleg. Karena, ada satu poin dari surat dukungan tersebut yang menyatakan, Ia harus bersedia tidak dilantilk, jika nantinya terpilih.

“Ini artinya, orang tersebut sudah mengaku kalah atau tidak terpilih sebagai Caleg dari PPP di Dapil 1. Makanya, ada bunyi klausul tersebut,” ujar Musanif.

Musanif mengakui, telah mengetahui siapa orang yang bermain dalam pencoretan namanya tersebut. Hanya saja, Ia enggan mengungkapkannya kepada Pers dalam pertemuan pada Selasa sore itu.

Baca Juga  Sosok Puan dan Ganjar Calon Presiden di Mata Anak Aceh

Ketua OKK 3 DPW PPP ini juga menyampaikan surat pengunduran langsung ke Plt Ketua Umum PPP di Jakarta. Termasuk ke KIP Aceh dan Pj Gubernur Aceh.

Dikatakan, bukan dirinya yang tidak butuh PPP. Tapi PPP yang tidak butuh dirinya. DPP kurang bijak dalam mengambil keputusan.

Calon Bupati

Menyangkut langkah kedepan, Musanif menyatakan akan menenangkan diri. Sebelum bersikap pada Pileg atau Pilkada 2024.

“Saya istirahat dulu dalam 2 minggu ini. Baru nanti saya tentukan sikap. Setelah mendapat data langit,” ujar Musanif.

Sejauh ini, lanjutnya, sudah ada tawaran dari sejumlah partai untuk Pileg ke DPR RI atau DPRA. Begitu juga keinginan dan tawaran untuk ikut Pilkada mendatang. Apakah itu untuk Pilkada di Banda Aceh atau di Kabupaten Aceh Besar.

“Karena basis saya di Aceh Besar, saya condong ikut Pilkada di Aceh Besar,” ujar Musanif tanpa menyebut partai pendukung nantinya yang akan mencalonkannya sebagai Calon Bupati Aceh Besar.

Disinggung soal Capres, Musanif menyatakan sejauh ini, dimatanya, Anies Baswedan adalah Capres terbaik. Bukan berarti yang lain tidak bagus.

“Tapi bagi saya, saat ini Anies yang terbaik dan paling cocok,” ujar Musanif.[andinova | red 01]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *