halaman7.com – Banda Aceh: Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch Bangun menegaskan PWI akan kembali ke khitahnya.
PWI harus terlibat dalam semua urusan bangsa. Menjaga NKRI tetap utuh. Berita wartawan harus tetap menjaga kerangka keutuhan bangsa.
“Berita wartawan tidak memecah belahkan bangsa,” tegas Hendriy Ch Bangun pada peringatan Maulid Nabi Muhammad sekaligus peusijuek (tepung tawar – red) Ketum dan Sekjen PWI Pusat di PWI Aceh, Rabu 25 Oktober 2023.
Ketum menyatakan ingin PWI menjadi organisasi yang disegani. Karena PWI merupakan organisasi kewartawanan tertua di Indonesia.
Disisi lain, PWI Pusat dalam lima tahun ke depan akan berupaya meningkatkan kapasitas kewartawanan. Caranya dengan intens meningkatkan pendidikan. Salah satunya kembali menghidupkan kembali Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI), safari jurnalistik dan uji kompetensi wartawan (UKW).
Hendry mengatakan dalam waktu dekat ini ada 4 agenda UKW yang akan dilakukan. Dari ujung barat dan timur Indonesia. Di ujung barat akan dilakukan di Aceh. Sedangkan di timur akan dilakukan di Papua.
Sebelumnya, Ketum dan Sekjen PWI Pusat di peusijuek secara adat oleh Ketua Majelis Adat Aceh (MAA), Tgk Ameer Hamzah, penasehat PWI Aceh, Bustamam Aly dan ustads H Masrul Aidi Lc.
Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin mengatakan, satu kebanggaan karena Aceh menjadi salah satu daerah yang pertama resmi dikunjungi Ketum dan Sekjen pascaterpilih hasil kongres PWI di Bandung, pada September lalu.
PWI Aceh juga siap meneruskan cita-cita PWI Pusat untuk meningkatkan kapasitas wartawan. Untuk itu, PWI Aceh siap menyelenggarakan UKW pada akhir Nopember 2023 ini.[andinova | red 01]