halaman7.com – Idi Rayeuk: Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol Rudy Ahmad Sudrajat, menyatakan siap membantu proses pembentukan BNNK di Kabupaten Aceh Timur.
Hal tersebut disampaikan dalam sambutannya saat kunjungan kerja di Kabupaten Aceh Timur, Rabu 28 Februari 2024. Kunjungan kerja tersebut disambut Pj Bupati Aceh Timur, Ir Mahyuddin dan beberapa pejabat Forkopimda lainnya.
Dikatakan, Aceh Timur merupakan wilayah yang rawan terdampak penyalahgunaan narkoba. Hal tersebut tidak terlepas dari letak wilayah itu sendiri. Masyarakat yang terpapar penyalahgunaan narkoba menjadi permasalahan serius di daerah ini. Bahkan bagi sebagian orang memiliki stigma negatif terhadap daerah Aceh Timur.
Pj Bupati Aceh Timur, juga menyatakan, permasalahan narkoba ini tidak dapat diselesaikan satu pihak saja
“Saya mengajak seluruh elemen pejabat dan masyarakat untuk bersama-sama dapat memerangi narkoba. Saya juga berharap bapak Kepala BNNP Aceh dapat memberikan masukan bagi kami untuk permasalahan narkoba ini,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut Kepala BNNP Aceh, Brigjen Rudy Ahmad Sudrajat, menyatakan permasalahan narkoba di indonesia semakin mengkhawatirkan dan perlu perhatian serius.
Menurut survei yang dikakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Pusat Statistik (BPS). Angka prevalensi penyalahguna narkotika pada 2023 adalah 1,73 persen. Artinya dari 10.000 orang penduduk terdapat 173 orang terpapar narkoba.
Dikatakan, gangguan kamtibmas juga akan muncul seiring dengan maraknya permasalahan narkoba. Maka dari itu, Brigjen Rudy mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama mencegah penyalahgunaan narkoba.
“Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan seperti pembentukan kota bersinar (kota tanggap ancaman narkoba) dan ketahanan keluarga,” ujarnya.
Kegiatan ini ditutup dengan penandatanganan Nota Kesepahaman terkait P4GN di wilayah Aceh Timur dan penyerahan plakat antara Kepala BNNP Aceh dan Pj Bupati Aceh Timur.[ril | Antoedy]
