halaman7.com – Banda Aceh: Akademisi Universitas Syiah Kuala (USK) Prof Dr Mukhlis Yunus, dosa politik bisa di tip ex. Namun tidak bisa semua dosa politik dihapus.
Kreteria tidak cukup dengan legalasi akademisi, kekuatan politik saja. Tapi banyak aspek yang harus dipikirkan dalam mencari sosok pemimpin AcehAceh kedepan.
“Jangan karena sehari, kita rugi dalam lima tahun karena Pilkada,” ujar guru besar yang juga ekonom Aceh pada FGD “mencari sosok pemimpin Aceh yang energik, cerdas dan mengerti akan persoalan” di satu hotel berbintang di Banda Aceh, Rabu 21 Mei 2024.
Selain Prof Mukhlis, hadir juga pembicara lain Prof Yusni Jalil yang juga palar hukum tata negara serta Prof Humam Hamid.
Prof Yusni sempat mengusik tentang banyaknya persoalan di Aceh saat ini dan kedepannya. Diantaranya Dana Otsus Aceh yang akan habis pada Desember 2027. Lalu soal kemiskinan, dan juga maaalah anggaran yang selalu tersendat serta konsep penegakan syariat Islam.
‘Pembangunan di Aceh saat ini tidak pernah berkembang,” ujar Yusni dalam FGD yang digagas Forum Pemred dan PWI Aceh.
Sejauh ini, lanjut Prof Yusni Aceh sangat tergantung pada pemerintah pusat. Sehingga Aceh tidak mandiri. Pola ini juga sulit Aceh terus berkurang.
“Jangan pikir masalah di Aceh tidak dipantau daerah lain. Tapi semua yang terjadi di Aceh dalam pantauan daerah lain di Aceh,” ujarnya.
Jadi kedepan, Aceh butuh pemimpin yang memiliki orientasi dan berpikir untuk Aceh yang lebih baik.[andinova | red 01]
Respon (1)