halaman7.com – Aceh Besar: Sebanyak 257 anak Aceh yang lulus seleksi penerimaan anggota Polri melalui Polda Aceh, dididik menjadi anggota Polri di SPN Seulawah, Polda Aceh, sejak Senin 22 Juli 2024.
Pembukaan pendidikan dan pembentukan bintara (Diktukba) Polri gelombang II 2024, dibuka Wakapolda Aceh, Brigjen Armia Fahmi di Sekolah Polisi Negara (SPN) Seulawah, Aceh Besar, Senin 22 Juli 2024.
Brigjen Pol Armia menyatakan, SPN Polda Aceh ini adalah tempat para peserta menimba ilmu, dididik, ditempa, dan dilatih selama lima bulan ke depan untuk menjadi insan bhayangkara yang profesional, bermoral. Serta memiliki mental dan integritas yang baik
Kalemdiklat Polri, Komjen Purwadi Arianto dalam amanatnya yang dibacakan Wakapolda mengatakan, keberhasilan yang telah diraih merupakan berkah dan karunia dari Tuhan, serta hasil dari perjuangan panjang melalui ketekunan, keuletan, dan kesungguhan. Tentunya tidak lepas dari doa serta dukungan dari orang tua dan keluarga.
Karena itu, para peserta didik untuk memanfaatkan kesempatan berharga ini untuk menimba ilmu pengetahuan, keterampilan, serta menambah wawasan tentang kepolisian secara sungguh-sungguh dan bertanggung jawab.
Sebagai calon anggota Polri, selama menjalani pendidikan tentu akan dihadapkan dengan hal baru yang tersusun dalam rangkaian kegiatan Diklat. Sehingga membutuhkan ketahanan fisik dan mental.
“Saya yakin, dengan tekad kuat, semuanya dapat mengikuti dan menyelesaikan pendidikan ini dengan baik,” ujar Brigjen Armia Fahmi.
Abituren Akabri 1990 itu juga menjelaskan, program pendidikan pembentukan Bintara dan Tamtama Polri gelombang II 2024 diselenggarakan secara serentak di Sepolwan dan SPN. Di SPN Polda Aceh sendiri, peserta didik berjumlah 257 orang.
Selama menjalani proses pendidikan, peserta didik akan dibentuk mental dan kepribadian yang berkarakter kebhayangkaraan, memahami doktrin tribrata dan catur prasetya.
Hal ini nantinya akan merubah sikap dan perilaku dari masyarakat umum menjadi personel Polri yang berkarakter bhayangkara yang selalu menjunjung tinggi pancasila dan UUD 1945.
Peserta didik juga diminta menunjukkan sikap disiplin, semangat, dan tekad kuat, serta motivasi tinggi. Dimana tujuan berada di lembaga pendidikan adalah untuk belajar, berlatih, dan menempa diri.
“Bangun komunikasi yang interaktif dan konstruktif antar sesama peserta didik, pendidik, pelatih, pengasuh, dan seluruh unsur pelaksana pendidikan, sehingga akan terjalin hubungan yang solid dan harmonis.[ril | Antoedy]