Atlet Biliar Aceh Siap Beri Kejutan di PON 2024

Atlet biliar Aceh untuk PON 2024, Tomson Silaen sedang latihan di kawasan Peunayong, Banda Aceh.[FOTO: h7 - andinova]

halaman7.com – Banda Aceh: Tiga atlet biliar Aceh yang akan berlaga Pekan Olaharaga Nasional (PON) Aceh-Sumut pada 8-20 Septermber 2024, mendatang, terus mematangkan latihan. Cabang Olahraga (Cabor) biliar siap memberi kejutan bagi Aceh, dalam PON Aceh-Sumut 2024.

Ketiga, atlet biliar tersebut, yakni Roni Satria, Tomson Silaen, Jacksen. Saat ini, mereka bertiga sedang intensif latihan secara mandiri. Guna mematangkan pukulan, akurasi serta mental. Nantinya, direncanakan, para pertengahan bulan ini, akan memulai pemusatan latihan.

“Dalam pemusatan latihan, nanti semua atlet akan dikarantina, biar bisa lebih fokus pada latihan pematangan,” ujar seorang atlet biliar Aceh, Tomson Silaen yang ditemui saat latihan di salah satu rumah bilyar di kawasan Peunayong, Banda Aceh, Minggu 4 Agustus 2024.

Menurut Tomson, setelah menjalani pemusatan latihan di Banda Aceh, pada awal September, langsung ke Medan, malnjutkan latihan sekaligus penyesuaian dengan kondisi meja biliar yang nantinya dipakai dalam PON.

Untuk Cabang Olahraga (Cabor) biliar sendiri, pada PON Aceh-Sumut ini akan dipusatkan di Medan, Sumatera Utara.

Dalam mempersiapkan diri, secara pribadi, Tomson terus berlati sendiri dalam pematangan menghadapi PON. Dirinya, setiap hari berlatih dengan bermain selama 3-4 jam. Ini terus dilakukan secara intensif.

“Terkadang jenuh juga. Tapi harus dipaksa dan tidak pernah ada kata puas, demi membela nama Aceh,” ujar Tomson yang sehari-hari anggota TNI AD di Kodam IM.

Dikatakan, selama ini ia berlatih fokus, pukulan akurat, bermain tanpa beban. Karena, bagaimanapun, tanpa latihan intensif, rasanya sulit Aceh bicara banyak dalam Cabor biliar ini. Karena, sejauh ini pada PON, Aceh belum bisa mengukir prestasi yang membanggakan.

Baca Juga  Warga Medan Ditemukan Meninggal di Mushala RM

“Kali ini, kali bertekad untuk berbuat yang terbaik dengan tekad membawa pulang mendali nantinya. Tanpa melihat apa itu emas, perak atau perunggu, yang penting mendali,” ujar Tomson yang sebelumnya sempat menekuni olahraga sepakbola dan pernah memperkuat Persiraja Banda Aceh pada musim 2008-2009.

Terlebih, ketiga atlet biliar Aceh kali ini merupakan atlet-atlet lokal, bukan atlet bon seperti yang selama ini terjadi. Ketiga atlet ini lahir dari berbgai kejuraan atau open turnamen yang digelar di Aceh maupun di level nasional.

Dimata, Tomson, sebenarnya, banyak atlet biliar potensial di Aceh. Hanya saja selama ini penjaringan dan pembibitan atlet masih sangat kurang. Apalagi, olahraga biliar diindentikan dengan judi, makanya bilyar sangat sulit berkembang di Aceh.

“Pada PON kali ini kita target 2-3 mendali,” pungkas Tomsom, tanpa mau bermuluk-muluk, mendali apa yang akan dibawa pulang.[andinova | red 01]

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *