halaman7.com – Aceh Tengah: Hadirnya H Karimansyah, sang mr clean yang berpasangan dengan Bardan Sahidi, menjadi asa besar untuk Aceh Tengah yang lebih baik bagi Aceh dalam lima tahun ke depan.
Karimansyah, ternyata bukan orang sembarangan, mempunyai rekam jejak (track record) yang patut diacungi jempol. Sosok ini menjadi aset bak mutiara bagi kebangkitan kejayaan Aceh Tengah, mendampangi anak muda energik yang memiliki kepekaan social yang tinggi bagi masyarakat di dataran tinggi Gayo ini, yakni Bardan Saidi.
Sebagaima terhimpung pada, Kamis 24 Oktober 2024, tercatat rekam jejak Karimansyah, diketahui, selama menjadi ASN hingga menjabat sebagai Sekda Aceh Tengah, tidak pernah bermasalah dengan urusan moral.
Dikenal sebagai sosok yang jujur, arif dan bijaksana sehingga digemari ASN di jajaran Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.
Karimansyah juga sebagai tokoh di belakang layar mempersiapkan kelahiran Kabupaten Bener Meriah, yang dimekarkan dari induknya Aceh Tengah.
Dirinya juga menjadi inisiator merancang draft Qanun Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Pemerintahan Kampung.
Selama, menjabat sebagai Sekda Aceh Tengah, Karimansyah juga menjadi ketua Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten (TAPK) Aceh Tengah, dan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan krisis keuangan yang tengah dihadapi Aceh Tengah saat ini.
Begitu juga dengan penata kelola birokrasi, Karimansyah juga dikenal cukup baik. Ia memiliki kemampuan untuk menata dan menggerakkan ASN untuk mewujudkan good goverment dan pemerintahan yang bersih (clean goverment).
Dengan kemampuannya itu, Karimansyah pun dijuluki sebagai Mr Clean tanpa celah di pemerintahan.
Beberapa waktu lalu, Karimansyah mengatakan, dirinya ingin menikmati purna tugasnya di pemerintahan dengan kembali ke rutinitas aslinya sebagai petani dan nelayan di Danau Lut Tawar.
Namun, karena desakan banyak sahabat yang resah melihat daerah ini yang sedang tidak baik-baik saja, Karimansyah akhirnya bersedia terjun kembali ke pemerintahan dan menerima ajakan Bardan Sahidi untuk maju di Pilkada 2024.
Dalam kesempatan ikut dalam kontestasi Pilkada Aceh Tengah, Karimansyah pernah berujar akan mewakafkan dirinya untuk Aceh Tengah.
“Di sisa usia ini, saya wakafkan untuk memperbaiki roda pemerintahan Kabupaten Aceh Tengah yang sedang tidak baik-baik saja. Mohon doa restu dan dukungannya,” kata Karimansyah beberapa waktu lalu.
Tokoh yang berperan untuk Karimansyah maju di kontestasi Pilkada Aceh Tengah adalah sahabatnya Muhammad Syukri.
Mantan birokrat senior di Aceh Tengah ini pun, Muhammad Syukri memberikan pandangannya terkait kondisi daerah saat ini.
Menurutnya, kondisi birokrasi di Aceh Tengah saat ini alami degradasi etos kerja di kalangan ASN, hingga semangat kerja menurun.
“Kondisi Pemkab Aceh Tengah saat ini, sudah sangat dekat dengan stagnasi,” kata Muhammad Syukri yang juga sebagai salah satu konseptor pemekaran Kabupaten Bener Meriah itu, beberapa waktu lalu.
Muhammad Syukri yang semasa aktif menjadi ASN di Pemkab Aceh Tengah ini mengatakan, harapan perbaikan itu ada di sosok Karimansyah.
“Saya yang memaksa Pak Kariman untuk mau turun kembali ke Pemerintahan, padahal beliau sudah sangat nyaman menikmati masa purna tugasnya menjadi birokrat,” tegas Muhammad Syukri.
Hal itu katanya lagi, bukan tanpa alasan. Ia menilai, sosok Karimansyah lah yang mampu mengatasi semua persoalan birokrasi di Aceh Tengah saat ini.
“Saya sampaikan ke Pak Kariman, kenapa harus maju. Saat kita tidak mau maju menjadi pemimpin, maka kita akan dibayangi rasa bersalah terhadap daerah ini, saat melihat terhentinya pelayanan pemerintahan di depan mata, tanpa berbuat apa-apa,” kenangnya.
“Jika diberi amanah dipilih rakyat menjadi pemimpin, maka persoalan ini bisa diselesaikan. Dan jika belum diberikan amanah untuk memimpin, maka kewajiban kita untuk berusaha memperbaiki daerah ini itulah takdir dan tidak dihantui rasa bersalah,” demikian Muhammad Syukri.[ril | red 01]