Zikir Akbar dan Doa Bersama untuk Pilkada Damai

zikir akbar di Polresta Banda Aceh untuk PIlkada damai 2024.[FOTO: h7 - dok humas polresta]

halaman7.com – Banda Aceh: Dalam rangka menjaga rangkaian Pilkada 2024. Polresta Banda Aceh menggelar zikir akbar dan doa bersama di halaman Mapolresta setempat, Minggu 20 Oktober 2024.

Zikir dipimpin Ustaz Zul Arafah dan ikut dihadiri Dir Binmas Polda Aceh, Kombes Pol Sugeng Hadi Sutrisno; Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli; Pj Walikota, Ade Surya, anggota DPRK, TNI Polri, Bhayangkari serta sejumlah pihak lainnya.

Selain itu, juga dihadiri para pasangan calon walikota dan wakil walikota Banda Aceh yang akan bertarung dalam pilkada tahun ini, termasuk para pengusung dan pendukungnya.

Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli usai kegiatan mengungkapkan, zikir akbar ini adalah sebagai bentuk peran pihaknya untuk memelihara demokrasi itu sendiri.

“Artinya Polresta Banda Aceh salah satu institusi yang memelihara demokrasi yang ada di kota Banda Aceh,” ujarnya.

Kombes Fahmi berharap sekaligus mengajak semua pihak untuk menjaga seluruh rangkaian pilkada 2024 ini dapat berlangsung secara aman, damai, dan sejuk.

Kota Banda Aceh merupakan barometer. Apabila pelaksanaan Pilkada 2024 sukses di Kota Banda Aceh, maka jadi contoh untuk kabupaten/kota lainnya di Aceh.

“Mari kita jaga rangkaian Pilkada 2024, khususnya di Kota Banda Aceh agar damai, aman dan sejuk,” ajak Kapolresta.

Sementara, Pj Walikota Banda Aceh, Ade Surya mengapresiasi Polresta Banda Aceh bersama jajarannya yang telah menggelar dan menginisiasi kegiatan ini.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan perwujudan untuk menciptakan pilkada damai, sekaligus merajut persatuan untuk bisa menghadirkan suasana damai di kota Banda Aceh.

“Terima kasih kepada Polresta Banda Aceh dan jajarannya yang telah menggelar serta menginisiasi kegiatan ini,” ujar Ade.

Baca Juga  Terlibat Narkoba, 285 Pria dan 11 Wanita Diamankan Polresta Banda Aceh

Pj Walikota mengimbau seluruh ASN yang ada di lingkungan Pemko Banda Aceh untuk menjaga netralitas untuk mendukung pilkada damai sebaik-baiknya.

Pilkada bukanlah ajang untuk saling menghujat, mencaci apalagi melakukan tindakan pidana. Namun pilkada adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kedewasaan dalam demokrasi.

“Dalam pilkada pasti ada perbedaan, perbedaan itulah yang menjadi sarana untuk mengingat, melengkapi dan membangun,” katanya.

Dalam penggalan tausyiahnya, Ustaz Zul Arafah juga sempat mengingatkan semua pihak agar tidak sogok menyogok atau melakukan serangan fajar saat waktu pemilihan nanti.

“Orang yang menyogok, yang disogok masuk dalam api neraka. Dunia ini hanya sesaat, bukankah kita semua ingin selamat,” tegas Ustaz Zul di hadapan jemaah.

Dikatakan, semua sudah ditakdirkan Allah, tidak ada yang bisa merubah takdir-Nya Allah. Kecuali doa dari hamba-hamba-Nya.[ril | red 01]

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *