Catatan: Eddyanto SST
RABU, 18 Desember 2024, merupakan hari bahagia bagi para pelajar SMA Negeri Unggul, Aceh Timur, sekolah unggulan berasrama dan sekolah favorit di belahan Pantai Timur Aceh ini.
Pada hari itu, para pelajar ini menerima raport hasil belajar mereka untuk semester ganjil tahun pelajaran 2024/2025.
Sejak pukul 09.00 WIB, suasana sekolah yang terletak di kawasan Jalan Banda Aceh-Medan km 431 Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur tersebut sudah mulai ramai. Karena pembagian raport ini pihak sekolah mengundang orangtua pelajar.
Seratusan mobil dan sepeda motor tampak menghiasi keramaian pada hari tersebut. Dari jalan masuk sekolah hingga ke halaman sekolah unggulan ini.
Sementara di panggung utama serta tenda undangan, tampak sejumlah piala dan aneka hadiah telah tertata rapi diatas meja sebagai apresiasi dari sekolah bagi para pelajar yang berprestasi selama menempuh studi di sekolah ini.
Senyum sumringah para pelajar, orangtua dan tamu undangan tampak sangat kentara saat anak anak mereka mulai dipanggil dan naik ke atas panggung utama. Karena meraih prestasi baik prestasi akademik di kelas maupun prestasi ekstra kurikuler di ajang lainnya baik untuk tingkat lokal daerah, propinsi bahkan hingga prestasi nasional.
Sebut saja Haura Alisa Putri, siswi kelas XI Al Kawarizmi ini, namanya 5 kali dipanggil atas prestasi yang diraihnya. Namun sayang kedua orangtuanya belum hadir saat dirinya naik panggung karena masih berdinas.
Ibunya yang bertugas sebagai PNS pada Dinas Kesehatan Kota Langsa sedang mengikuti kegiatan HUT Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke 25 dan ayahnya yang juga PNS bertugas Pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Kota Langsa serta sebagai Pj Geuchik Gampong Seuriget, Langsa Barat juga saat itu sedang dalam tugas rutinitas kedinasan.
Alhasil, moment indah dan bahagia tersebut, terutama saat sesi foto bersama orangtuanya hanya diwakilkan dewan guru dan pihak sekolah. Bukan hanya Haura yang saat itu tidak didampingi orangtua saat namanya dipanggil, namun juga ada beberapa teman dan adik kelas serta kakak kelasnya yang juga bernasib sama. Belum dihadiri orangtua saat nama mereka dipanggil menerima hadiah atas prestasi prestasi mereka.
Namun, kesedihan itu hanya sesaat karena raihan prestasi mereka menjadi pengobat dan pelecut semangat untuk terus berprestasi. Semoga[]